Â
Allif Rizki Abdillah mengemukakan kematian karena bencana alam, kematian karena umur, kecelakaan atau bencana sosial, kematian karena bencana alam, dan tersebut. Salah satu fenomena yang sering diamati dan disebabkan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan manusia atau ganggang adalah bencana alam. Faktor-faktor tersebut di atas mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keuntungan baik material maupun non material. Bencana alam, dengan kata lain, merupakan fenomena yang terjadi secara alami dan tidak dapat diprediksi secara tepat. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan pemahaman dan kerugian yang berarti bagi individu maupun bisnis terkait dengan intelijen bisnis (BI). Contoh paling menonjol dari hal ini adalah analisis data mentah berbasis Tableau yang dilakukan oleh lembaga pemerintah Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hasil kajian erosi tanah sekitar, besaran erosi tanah, dan grafik erosi tanah (Lessy et al., 2022). Penelitian lain yang menggunakan Tableau adalah penelitian penandaan data yang dilakukan oleh Komite Agama dan Pendidikan Filipina (JPRMI) untuk menghasilkan visualisasi data yang menarik secara visual.[7]
Â
Komang Adi Kurniawan Saputra mengungkapkan bahwa Hukum Islam dapat ditemukan dalam tulisan Al-Qur'an dan Hadits. Selain itu, untuk memudahkan penulis dalam proses penulisan draf ini, penulis mempunyai dua buah buku yang dijadikan sebagai referensi, yaitu buku Hidup Sesudah Mati (ditulis oleh Haidar Musyafa) dan buku Kehidupan Setelah Kematian Surga Yang Dijanjikan Al-Qur'an ( ditulis oleh M. Quraish Shihab). Penulis menulis ulang kedua bagian ini secara bertahap karena memberikan penjelasan komprehensif terhadap materi yang dipelajari dan menonjolkan ayat-ayat tertentu dari Al-Qur'an dan Hadist dengan bahasa yang sederhana.[8]
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H