Iklan Gaya Hidup dan Perilaku Konsumen

 

Penelitian Nur Halisa menyatakan Saat ini, penduduk telah mengalami perubahan yang signifikan dan berkelanjutan seiring dengan perkembangan zaman. Dahulu orang tidak perlu menjelaskan keyakinan dan cara hidupnya, namun kini setelah berubah, segalanya menjadi berbeda. Gaya hidup masyarakat umum terkena dampak negatif dari konsumsi berlebihan. Penipuan konsumen disebabkan oleh keengganan masyarakat umum terhadap materialisme, keinginan kuat mereka untuk memiliki hati yang fleksibel tanpa mengorbankan kebutuhannya, dan sebagian besar pembelian yang dilakukan di era modern dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengurangi jumlah hati fleksibel yang dimiliki. . Kecenderungan masyarakat modern terhadap konsumerisme seringkali lebih parah jika menyangkut perilaku konsumen. Konsumsi pada hakikatnya merupakan sarana pemenuhan kebutuhan dan fungsi manusia.[7]

 

Olih Solihin mengemukakan Aspek iklan kehidupan seseorang, "Uji sampai orang mau mengeluarkan segala macam kemampuannya," demi mengikuti tren gaya hidup yang sudah menjadi penting masyarakat dalam modern. Adanya, susah payah diakhiri dalam karya-karyanya. Terkadang, apa yang mereka pelajari melalui permainan tidak selalu sama dengan apa yang dapat mereka pelajari. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi masyarakat umum adalah homoseksisme, yang merupakan dampak dari semakin besarnya keinginan masyarakat untuk menjalani kehidupan fundamentalis. Transformasi teoritis aspek sosial dan keagamaan berkaitan dengan dua konsep yang berbeda namun terkait: transformasi sosial mempengaruhi struktur sosial dan jaringan sosial dalam masyarakat, sedangkan transformasi agama mempengaruhi strategi masyarakat.[8]