Dari fenomena ini kemudian muncul anggapan bahwa kapitalisme memberi makan kepada masyarakat konsumtif. Artinya, jika masyarakat konsumtif akan selalu membeli produk industri bagi perusahaan dan perusahaan akan meraup semua keuntungan yang ada. Jika semakin banyak masyarakat konsumtif maka semakin banyak pula keuntungan yang didapat oleh perusahaan produk industri.
Dari penjelasan sebelumnya, dapat dilihat adanya hubungan antara masyakat konsumtif dan kapitalisme. Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi yang tujuan utamanya adalah untuk mencari kentungan sebanyak-banyaknya.Â
Dalam sistem ini setiap individu memiliki hak yang penuh atas sumberdaya ekonomi dan faktor-faktor produksi yang ada. Dalam sistem ini akan memunculkan persaingan antara berbagai pihak karena setiap pihak akan melakukan apapun untuk memperoleh keuntungan yang paling besar. Dalam sistem kapitalisme pemerintah tidak memiliki hak untuk ikut campur sehingga dalam sistem ini pemerintah hanya sebagai pengawas untuk kelancaran sistem perekonomian.
Sistem kapitalisme kemudian berkembang menjadi kapitalisme global dimana sebelumnya adalah kapitalisme klasik. Selanjutnya yang berkembang adalah kapitalisme kapitalisme global. Kapitalisme global menjelaskan bahwa kapitalisme sifatnya global dimana setiap negara tidak berdiri sendiri namun saling bekerja sama untuk menguatkan negara masing-masing.
Oleh karena itu, sistem ini disebut dengan kapitalisme global yang bentuknya seperti rantai yang saling terikat satu sama lain. Dengan demikian, sistem kapitalisme tidak hanya berkaitan dengan satu negara saja namun seluruh negara di dunia. Contoh dari adanya kapitalisme global adalah banyak perusahaan multinasional yang ada di setiap negara.
Perusahaan multinasional yang memiliki cabang di berbagai negara ini kemudian mengembangkan bisnisnya ke pasar internasional. Kehadiran MNC saat ini sudah ada di berbagai bidang, seperti fashion, teknologi, transportasi hingga makanan. Perusahaan MNC sendiri merupakan wujud dari perusahaan kapitalisme dimana mereka akan mencari keuntungan sebesar-besarnya.Â
Pada dasarnya, kehadiran MNC hanya menguntungkan negara penciptanya. Jadi, jika sebuah perusahaan MNC milik pihak A dan berdiri di negara pihak B maka keuntungan yang paling besar akan dimiliki oleh pihak A sebagai pencipta perusahaan. Semakin banyak perusahaan berdiri maka semakin banyak keuntungan yang diperoleh.
Kehadiran masyarakat konsumtif merupakan mangsa empuk bagi kapitalisme global. Perusahaan-perusahaan kapitalisme menyediakan semua kemudahan untuk masyarakat konsumtif. Tujuaanya adalah agar masyarakat konsumtif dapat membeli semua produk ciptaannya. Ditambah lagi dengan adanya globalisasi yang mempermudah jalan perusahaan kapitalisme untuk memangsa masyarakat konsumtif. Masyarakat konsumtif akan membeli semua produk baru suatu perusahaan agar dapat memenuhi gaya hidup dan gengsinya.Â
Contohnya jika perusahaan smartphone merilis produk baru yang sangat mahal dann bermerek, masyarakat konsumtif akan berbondong-bondong untuk mendapatkan barang tersebut untuk memenuhi kepuasaan dirinya dan menunjukkan status sosialnya. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari pembelian itu, sementara masyarakat konsumtif tidak sadar bahwa mereka telah terjebak pada kapitalisme global dengan segala kemudahannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H