Mohon tunggu...
Yusrina Amalia Izzaty
Yusrina Amalia Izzaty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus berproses agar sukses.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berani Beda, Anjania Mahasiswi ISI Yogyakarta Pamerkan Karya Fotografi 3D di Kegiatan Pameran Angkatan

9 Desember 2021   09:36 Diperbarui: 9 Desember 2021   20:17 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

YOGYAKARTA-Anjania Nanda Pithaloka atau kerap disapa Nia, seorang gadis berparas cantik yang kini sedang duduk dibangku kuliah menjadi mahasiswi S1 Program Studi Fotografi Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Anjania telah berpartisipasi  dalam Pameran Angkatan yang diadakan di kampusnya, karyanya menjadi sorotan masyarakat yang mengunjungi Pameran Angkatan yang diadakan oleh mahasiswa Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta pada awal masa perkuliahan. Apa sih yang menarik dari karya Anjania ini?

Pameran Angkatan adalah acara tahunan yang diadakan oleh mahasiswa Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta pada awal masa perkuliahan. Tahun ini, oleh Mahasiswa FSMR angkatan 2020, Pameran Angkatan yang kemudian dikenal sebagai Kreasi Mahasiswa atau bisa disingkat Krema hadir dengan tema “Anala & Renjana”. Tema ini diartikan sebagai semangat dan harapan tiap insan yang disalurkan serta disampaikan dalam bentuk karya.

Kreasi Mahasiswa Tahun 2020 telah dilaksanakan dalam 2 sesi. Sesi pertama adalah sesi diskusi mengenai karya yang telah dibuat. Sesi ini dilaksanakan secara daring yakni menggunakan aplikasi Zoom pada tanggal 8-14 Oktober 2021. Sesi kedua adalah pameran karya. Pameran karya, menampilkan karya fotografi dan menayang film pendek dan film animasi oleh Mahasiswa FSMR ISI Yogyakarta angkatan 2020. Sesi pameran ini telah dilaksanakan secara blended (luring dan daring) melalui Zoom pada tanggal 8-14 Oktober 2021 dan di Galeri Pandeng ISI Yogyakarta 24-26 November 2021.

Judul karya fotografi "Pencarian Jati Diri” yang dipamerkan oleh Anjania ini berbeda dengan teman-temannya karena ia memilih memamerkan hasil fotografinya dengan hasil 3D. Nia memilih memamerkan karyanya bukan tanpa alasan. Ia memilih memamerkan karyanya dengan hasil 3D tentunya memiliki filosofi tersendiri. Karyanya itu bisa dimaknai sebagai gambaran dirinya sendiri. Hasil fotografinya pun dimodeli oleh dirinya sendiri. Dimulai dari menata kamera, mengatur jarak kamera dengan subjek ataupun objek foto dan mempersiapkan dirinya sendiri saat akan berpose di depan kamera sebagai model karyanya.

Nia juga memiliki tujuan dari karyanya yaitu untuk menjadi pengingat dirinya bahwa pencarian jati diri itu sebuah misi utama dalam kehidupan dan tak akan mudah untuk diselesaikan ketika dirinya belum memahami dan mengenal dirinya sendiri. Selain untuk pengingat dirinya sendiri, Nia juga berharap agar karyanya bisa menjadi pengingat untuk para sahabat di luar sana yang sedang mencari jati diri, serta untuk mereka pula yang sedang memaki dan menyalahkan diri sendiri akan ujian dalam hidup mereka.

“Aku ingin menyampaikan bahwa setiap ujian memang harus dilewati seberat apapun itu. Semua hal dalam kehidupan ini adalah untuk dipelajari dan dipahami. Diri yang sudah menemukan jati diri sejati akan menyadari betapa bermaknanya anugerah kehidupan ini. Carilah semua jawaban dan temui jati dirimu didalam dirimu sendiri,” kata Anjania pemilik karya fotografi di atas.

Karya Nia ini tidak hanya mengundang daya tarik masyarakat yang menonton, tetapi juga menarik bagi teman-teman fotografinya, banyak yang berfoto dengan hasil karyanya itu yang kemudian diunggah di story instagram dengan menandai akun instagram Nia yaitu @nianandapithaloka, Nia juga mengunggah foto dirinya di samping hasil karyanya di feeds instagramnya. Meskipun karyanya menarik banyak pasang mata, menurutnya karyanya itu tidak jauh beda dengan teman-temannya yang lain, hasil karya teman-temannya pun banyak yang bagus dan tak kalah menariknya, ia juga menyampaikan bahwa karyanya itu masih banyak yang harus dikoreksi, dan harus banyak belajar agar bisa menjadi fotografer yang profesional, handal dan diminati banyak orang.

Nia yang kini sedang melanjutkan studinya di prodi Fotografi, tidak menghalangi dirinya untuk melakukan aktivitas lainnya yang menjadi hobi ataupun kesenangannya. Seperti menjadi model fotografi diri sendiri ataupun menjadi model fotografi teman-temannya. Menurutnya sebagai fotografer yang profesional tentunya harus mengerti cara bagaimana berpose, menggunakan pakaian yang sesuai dengan tujuan foto, penataan rambut, polesan make up juga sangat berpengaruh dengan hasil fotografi.

Ada pula tips menjadi fotografer yang dapat menarik banyak orang menurut Anjania adalah menggali isi hati atau unek-unek daripada mencari topik yang sedang trending. Tetapi menurutnya juga setiap orang pasti punya caranya masing-masing dalam membuat sebuah karya. Untuk dirinya sendiri Nia lebih memilih mencari ide dari hatinya sendiri yang nantinya tentu karyanya itu akan mendapatkan feel atau makna yang tertuang dalam karya yang ia hasilkan. Walaupun demikian, jika Nia dituntut untuk mencari topik yang sedang trending pun ia akan mencari tahu bagaimana topik yang sedang trending tersebut, mencari tahu kebenaran agar tidak keliru dalam memotret hal tersebut. Tak jarang banyak fotografer yang memotret hal-hal yang sedang trending yang belum mereka pahami sehingga menimbulkan banyak opini dari masyarakat yang belum tentu benar seutuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun