Tafsir al-quran merupakan ilmu pengetahuan untuk memahami dan menafsirkan yang bersangkutan dengan Al-Qur'an dan isinya berfungsi sebagai mubayyin, menjelaskan tentang arti dan kandungan Al-Qur'an, khususnya menyangkut ayat-ayat yang tidak di pahami dan samar artinya.
Dalam memahami dan menafsirkan Al-Qur'an diperlukan bukan hanya pengetahuan bahasa Arab, tetapi juga berbagai macam ilmu pengetahuan yang menyangkut Al-Qur'an dan isinya. Ilmu untuk memahami Al-Qur'an ini disebut dengan Ushul Tafsir atau biasa dikenal dengan Ulumul Qur'an (ilmu-ilmu Al-Qur'an).Â
Baca juga: Membaca Al Quran tapi Tak Memahami Maknanya
Terdapat tiga bentuk penafsiran yaitu Tafsr bil ma'tsr, at-tafsr bir ra'yi, dan tafsir isyari, dengan empat metode, yaitu ijmli, tahlli, muqrin dan maudh'i. Sedangkan dari segi corak lebih beragam, ada yang bercorak sastra bahasa, fiqh, teologi, filsafat, tasawuf, ilmiyah dan corak sastra budaya kemasyarakatan.
Sebagian masyarakat awam masih belum bisa mengenal tafsir secara keseluruhan untuk diaplikasikan ke orang lain, teman atau kerabat terdekatnya. Namun kita akan mempelajari bagaimana fungsi tafsir Al-qur'an itu dalam kehidupan.
Baca juga: Kiat Mudah Belajar Membaca Al Quran dengan Cepat dan Tepat
Kegunaan tafsir al-quran dalam kehidupan itu ialah membantu orang awam menghindari ayat-ayat yang sulit dimengerti, misalnya ayat mutasyabihat. Contohnya surah al-fath ayat 10
artinya tangan Allah diatas mereka. Disini bukan tangan seperti anggota badan kita, namun yang tersirat dari tangan itulah menjadi maknanya seperti kekuatan dan kekuasaan. Jika kita menilik dari contoh diatas, andaikan tidak ada penafsiran ayat tersebut, maka terjadilah hal-hal yang aneh dan tidak masuk akal dalam pengertiannya. Maka dari itu timbullah tafsir yang membantu arti-arti yang sulit dalam Al-quran.
Baca juga: 3 Kemulian bagi Pembaca Al Quran
Fungsi tafsir al-quran dalam kehidupan yaitu memudahkan seseorang dalam memahami arti ayat per ayat agar menghindari hal-hal yang menyimpang dari ajaran, mengajarkan seseorang bagaimana mencintai al-quran dan isinya, menjadikan tafsir itu menjadi ilmu bermanfaat kedepannya, rasa ingin tahu dalam mengartikan dan memahami ayat al-quran dan mengaplikasikan ilmu tafsir ke dalam masyarakat.Â
Menafsirkan Al-qur'an ada manfaatnya namun ada kekurangan juga, dikarnakan keterbatasan ilmu yang dimiliki manusia dalam memahami ayat tersebut. Maka dari itu ada ijma'(kesepakatan) ulama untuk memutuskan mengenai masalah penafsiran ayat ini perlu dalil-dalil penguat seperti hadist. Maka dari itu ulama sangat berhati-hati dalam menafsirkan ayat per ayat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H