Mohon tunggu...
Yusril Ihsa
Yusril Ihsa Mohon Tunggu... Ahli Gizi - yusrilrao

yusril ihsa mahenra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Keluarga Terutama Orangtua dalam Pendidikan Anak di Era Pandemi Covid-19

14 Agustus 2020   12:00 Diperbarui: 14 Agustus 2020   12:39 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENULIS: 

YUNISARA KKN-DR 38 UINSU

Peran Keluarga terutama orangtua dalam pendidikan anak

di era pandemi covid-19

Sudah sekian lama pandemi covid-19 melanda Indonesia, Menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim pada selasa, 24 maret 2020, mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona. Di dalam surat edaran ini tertulis bahwa: Proses Belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring / Jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntunan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.

Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.

Aktivitas dan Tugas pembelajaran belajar dari rimah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah.

Bukti atau produk aktifitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/ nilai kuantitatif.

Sesuai dengan surat edaran, pandemi covid-19 mengharuskan siswa untuk belajar dari rumah. Dalam hal ini peran keluarga terkhususnya orang tua sangat penting untuk mendampingi dan mendukung anak dalam belajar secara daring di rumah.

Mendampingi anak belajar dari rumah, sambl orang tua mengerjakan pekerjaan yang harus diselesaikan baik dari kantor atau harus bekerja dari rumah atau karena pekerjaan rutin lainnya merupakan tantangan tersendiri. Perlu diingat bahwa orangtua di rumah bukan untuk menggantikan semua peran guru di sekolah. Untuk ini mendampingi anak belajar dari rumah bisa dilakukan dengan :

Membuat Jadwal dan aturan bersama. 

Membantu anak membuat jadwal kegiatan bukan berarti membuatkan jadwal untuk anak, namun memberi kesempatan anak untuk membuat jadwal mereka sendiri. Hal ini membantu anak bertanggung jawab terhadap semua rencana yang dilaksanakan pada hari berjalan. Orang tua memberi waktu kepada anak untuk mengingat kembali apa yang harus dikerjakan secara harian. Tuliskan dan tempelkan jadwal kegiatan yang sudah dibuat anak di tempat yang mudah dilihat oleh anak. Diskusikan dan berikanlah kesempatan kepada anak untuk membuat dua opsi kegiatan sehingga ada pilihan kegiatan yang bisa dijalankan.

Ide Kegiatan 

Jika anak kesulitan menemukan ide kegiatan, peran orangtua disini membantu anak dengan menyebutkan beberapa hal yang bisa dilakukan selain mengerjakan tugas dari sekolah, disini agar anak tidak merasa bosan dan jenuh, seperti: Kegiatan Rutin Harian : Mandi pagi, sarapan, dan berdo'a. Kegiatan belajar : mengingatkan apa yang harus dikerjakan anak di rumah tugas yang diberikan guru melalui online. .

Kegiatan fisik : Olahraga ringan, membersihkan kamar, membersihkan halaman, membersihkan rumah, membersihkan alat pribadi ( seperti membantu ibu mencuci piring dan gelas setelah makan bersama). Kegiatan lain : membaca buku, bermain musik, bermain games, membantu orang lain di tengah wabah covid-19 seperti membersihkan lingkungan desa atau tempat tinggal.

Komunikasi posistif saat memulai 

orang tua sangat penting untuk menanyakan sesuatu yang bisa dibantu, sehngga membangun hubungan positif dengan anak. Bantulah anak memahami apa yang harus dikerjakan dengan membaca kembali tugas dari sekolah. Jika anak mengalami kesulitan, orang tua atau anak bisa menghubungi kembali guru melalui telepon, sms, atau WA.

Ingatkan Waktu 

Mengingatkan kegiatan yang sudah direncanakan bisa membantu anak mencapai target. Beberapa kegiatan yang sudah direncanakan kadang tidak bisa dikerjakan karena anak mengubah jadwal yang sudah dibuat. Ingatkanlah bahwa mengubah jadwal bisa dilakukan dengan menulis kembali perubahan pada jadwal yang sudah dibuat sehingga target-target kegiatan bisa dicapai.

Iinstropeksi orang tua serba tahu 

Ingatkan anak-anak tentang waktu yang meeka miliki untuk sebuah aktivitas. Ingatkan atau instropeksi diri kita sebagai orangtua tidak serba tahu.

Refeleksi harian

Bantu anak untuk melakukan refleksi tentang apa yang sudah dikerjakan pada hari itu. Lakukanlah refleksi dengan anak dalam aktifitas santai. Refleksi bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan: Bagaimana perasaanmu hari ini?, Apa yang sudah berhasil dilaksanakan dan apa yang belum berhasil?, Apa yang membuatmu senang, sedih kesal atau bahagian?. Dengarkanlah cerita mereka. Pujilah capaian anak-anak dan berikan komentar atau saran jika diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun