Ketiga, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Faktor yang terakhir tersebut berkaitan erat dengan faktor sebelumnya. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi khususnya sosial media dengan mudah mengakomodasi tujuan mereka untuk meningkatkan identitas sosial dan memperlihatkan estetisasi kehidupan sehari-hari (aestheticization of everyday life).
Faktor-faktor tersebutlah yang kemudian melahirkan pandangan bahwa pilihan berwisata lebih rasional dan paling tepat untuk bersantai, mengisi waktu kosong atau melepas penat.Â
Pandangan tersebut pun lahir sepaket dengan anggapan bahwa yang tidak berwisata adalah mereka yang tidak menghargai dan menikmati potensi alam Indonesia, bahkan lebih buruk adanya dakwaan anti sosial dan memiliki identitas sosial lebih rendah darinya.
Keduanya Sama dan Setara.
Sehingga anggapan bahwa pergi berwisata merupakan pilihan lebih unggul daripada sekedar rebahan dapatkah kita diterima? Tentu saja tidak. Salah satu dasar penolakan tersebut kita dapat menggunakan konsep yang ada di ilmu ekonomi yaitu pilihan konsumen, lebih tepatnya preferensi yang merupakan salah satu dari cara individu memutuskan pilihannya
Menurut Andi Mappiare dalam Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan definisi preferensi adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Dalam menentukan preferensi tersebut setiap individu memiliki latar belakang atau faktornya masing-masing hingga akhirnya memutuskan suatu pilihan atau bahkan mengurutkannya sesuai prioritas. Pada umumnya faktor-faktor tersebut yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Dengan demikian dalam satu persoalan yang sama setiap individu memiliki keputusan atau pandangan yang berbeda dan rasional bagi mereka masing-masing. Begitu pun dalam persoalan memutuskan untuk berwisata.
Seperti kata Jason Ranti, kehidupan itu luas. Kita tidak dapat memandang sesuatu secara absolut dan menyalahkan pilihan orang lain dengan dasar pilihan kita paling benar dan rasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H