PIMNAS, atau Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, telah menjadi sebuah ajang bergengsi bagi mahasiswa di Indonesia untuk unjuk kebolehan dan kreativitas mereka dalam bidang ilmiah. PIMNAS 36 yang baru saja berlangsung pada 26 November - 1 Desember 2023 kemarin di Universitas Padjadjaran (UNPAD), dengan sebanyak 525 tim, kembali menunjukkan signifikansi peranannya sebagai wadah bagi mahasiswa dalam berprestasi dan berkarya.Â
Melalui PIMNAS, mahasiswa dapat aktif mempresentasikan penelitian dan karya ilmiahnya, memberikan kontribusi yang positif pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melihat antusiasme semua peserta pada PIMNAS ke-36 yang sangat tinggi ini, dapat menjadi indikator bahwa PIMNAS telah berhasil menarik minat mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan akademis.
"Senang bisa ikut PIMNAS, ya walaupun belum rejekinya di PIMNAS, tapi saya seneng bisa ikut lomba non PIMNAS PKM ini, kan PKM itu juga cari isu isu yang ada di masyarakat langsung, jadi bisa nyari masalah apa yang ada di masyarakat, terus kita buatin solusi inovasi nya apa aja, gitu", tutur Aqthora Sulthonia salah satu peserta lomba non PIMNAS dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Berbagai terobosan inovasi hadir mewarnai dan memeriahkan gelaran panggung PIMNAS ke-36. Mulai inovasi pengabdian kepada masyarakat, maupun inovasi teknologi yang dikhususkan memiliki dampak bagi peningkatan Indonesia untuk kedepannya.
Dena, seorang pendukung salah satu tim mengaku kurangnya ketersediaan tempat bagi dirinya menonton malam puncak PIMNAS ke-36, bahkan dirinya mengaku bahwa harus mencari tempat di fakultas lain untuk bisa menyaksikan acara PIMNAS.Â
Tak hanya itu, tempat presentasi yang sangat jauh dari satu fakultas ke fakultas lain juga menyebabkan akses transportasi menjadi sulit. Banyak bus yang keluar dan masuk bersinggungan dengan mahasiswa UNPAD di jalanan yang sempit. Belum lagi juga mobilisasi bagi panitia dalam membawa berbagai perlengkapan keperluan PIMNAS menggunakan BEAM, ditambah lagi masih ditemukan penggunaan BEAM yang tidak semestinya. Selain itu, perlu adanya evaluasi mendalam terkait proses seleksi dan penilaian agar tidak ada potensi bias atau ketidakadilan dalam hal pemilihan pemenang.Â
Dalam mengoptimalkan PIMNAS sebagai ruang berprestasi, dapat dipertimbangkan untuk melibatkan lebih banyak institusi pendidikan dan memperluas cakupan tema yang ditawarkan. Hal ini dapat menciptakan diversitas dan memotivasi mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk ikut berpartisipasi. Selain itu, kerjasama dengan industri dan lembaga riset dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan penelitiannya dalam konteks yang praktis.
Pada gelaran kali ini, PIMNAS ke-36 diikuti oleh 525 tim dari 106 perguruan tinggi seluruh Indonesia, dengan sebanyak 2.419 peserta ikut meramaikan acara yang diselenggarakan setiap tahun ini, terlihat bahwa partisipasi mahasiswa dalam PIMNAS ini dapat menjadi pemacu peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan riset tidak hanya meningkatkan kemampuan akademis mereka tetapi juga dapat menjadi jembatan untuk bisa menghadirkan solusi inovatif bagi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini maupun dimasa mendatang.
Secara keseluruhan, PIMNAS 36 telah berhasil memberikan gambaran positif tentang potensi mahasiswa Indonesia dalam berkarya dan berprestasi. Sambil terus mempertahankan momentum positif ini, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk meningkatkan aspek-aspek tertentu yang mungkin masih perlu perhatian lebih. Dengan demikian, PIMNAS dapat terus berkembang menjadi ajang yang lebih efektif dan berdampak positif bagi mahasiswa Indonesia dalam berkarya.
Referensi:
