Mohon tunggu...
Muhammad YusrilBaihaqi
Muhammad YusrilBaihaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa muda di salah satu Universitas Islam di Jawa Tengah

Bismillah | Jakarta Selatan, Bintaro | Mahasiswa Kimia 2021 | yusrilbaihaqi20@gmail.com | Muhammad Yusril Baihaqi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Moderasi Beragama Dalam Penguatan Nilai Bangsa

9 Oktober 2021   02:05 Diperbarui: 9 Oktober 2021   02:21 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Indonesia merupakan suatu negara yang tercatat memiliki sangat banyak keberagaman yang terdiri dari keberagaman etnis suku, bangsa, bahasa, adat istiadat dan juga keberagaman agama. Keberagaman ini menjadi keunggulan tersendiri jika kita menyikapinya dengan baik, namun jika tidak menyikapi dengan baik maka malah dapat menjadi ancaman perpecahan dan perseteruan yang dapat melemahkan nilai-nilai kebangsaan. Dari berbagai macam keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia tersebut, keberagaman agama menjadi hal yang paling sensitif terjadi nya perpecahan, sebab dari sisi keberagaman agama yang ada di Indonesia selalu saja muncul isu isu seperti radikalisme yang sangat mengancam kedaulatan bangsa. Munculnya kelompok-kelompok radikalisme yang kian hari semakin mengembangkan sayapnya difaktori dengan berbagai hal seperti sensitifitas kehidupan beragama, dimana masalah tersebut sangat harus di perhatikan karena hal itu sangat bertentangan dengan nilai nilai kebangsaan Indonesia. Maka ditengah isu isu permasalahan radikalisme ini, muncul lah sebuah istilah yang dinamakan  dengan "Moderasi Beragama".

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terdapat dua pengertian dari kata moderasi, yakni: 1. pengurangan kekerasan, dan 2. penghindaran ke ekstreman. Contoh jika dikatakan dalam kalimat, "orang itu bersikap moderat", berarti kalimat tersebut menyatakan bahwa orang itu bersikap wajar, biasa biasa saja, dan juga tidak ekstrem. Dalam Kamus Bahasa Inggris, kata moderation atau moderasi sering digunakan dalam pengertian seperti average (ratarata), core (inti), standard (baku), atau non-aligned (tidak berpihak).

Secara umum Moderasi berarti mengedepankan keseimbangan dalam hal keyakinan, moral, dan watak, baik ketika memperlakukan orang lain sebagai sesama individu. Dan jika secara istilah, moderasi adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem dan tidak radikal. Q.S Al-Baqarah: 143 yang dirujuk untuk pengertian moderasi di sini menjelaskan keunggulan umat islam dibandingkan umat lain. Al-Quran mengajarkan keseimbangan antara hajat manusia akan sisi spiritualitas atau tuntutan batin akan kemahadiran Tuhan, juga menyeimbangkan tuntutan manusia akan kebutuhan materi. Disebutkan dalam hadist, ada sekelompok orang mendatangi Nabi Muhammad SAW untuk menunjukkan bahwa mereka adalah orang kuat beribadah, sampai tidak menikah. Nabi menjawab, yang benar adalah keseimbangan antara ibadah dan pemenuhan materi. Itulah sunnah nabi.

Kemudian menurut bahasa, Beragama berarti menganut ( memeluk ) agama dan jika menurut istilah, Beragama itu menebar damai, menebar kasih sayang, kapanpun dimanapun dan kepada siapapun. Beragama itu bukan untuk menyeragamkan keberagaman, tetapi untuk menyikapi keberagaman dengan penuh kearifan. Agama hadir ditengah-tengah kita agar harkat, derajat dan martabat kemanusiaan kita senantiasa terjamin dan terlindungi. Oleh karenanya jangan gunakan agama sebagai alat untuk menegasi dan saling merendahkan dan meniadakan satu dengan yang lain. Oleh karenanya, mari senantiasa menebarkan kedamaian dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun.

Dimana berarti jika digabungkan dengan kata beragama, maka moderasi beragama memiliki arti yaitu suatu cara pandang dan praktek ber agama terhadap sesama insan manusia serta sesuai dengan nilai nilai moral yang dimana tidak terlalu militant atau bisa di maksud juga dengan beragama namun di tengah tengah saja, tidak terlalu fanatik dan juga tidak terlalu liberal atau terlalu menganggap tidak peduli dengan ajaran agama. Tolak ukur moderasi beragama yaitu seberapa kuat kembalinya penganut agama kembali pada inti pokok ajaran, yaitu nilai kemanusiaan. Melalui kemanusiaan maka perbedaan agama di tengah masyarakat bukan menjadi persoalan mengganggu keharmonisan. Oleh karena pentingnya keberagamaan yang moderat bagi kita umat beragama marilah menyebarluaskan gerakan ini. Jangan biarkan nilai nilai kebangsaan menjadi ternodai dan kita sebagai generasi selanjutnya harus menjaga bangsa Indonesia agar tidak menjadi bangsa yang penuh dengan permusuhan, kebencian dan pertikaian. Kerukunan dalam umat beragama adalah modal penting bangsa ini menjadi aman, tentram dan menjadi titik awal kemajuan bangsa.

sumber :

https://kankemenagkotamadiun.id/penguatan-wawasan-kebangsaan-dan-moderasi-beragama/

http://purbalingga.kemenag.go.id/berita/read/moderasi-beragama

http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/1013-menteri-agama-moderasi-beragama-menjadi-sangat-penting

https://kbbi.web.id/moderasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun