Assalamualaikum pembaca setia tulisan ini.
Semoga kita selalu berada didalam lindungan Allah SWT. Aamiin...
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas karakteristik pesantren, tentunya materi ini kelanjutan dari materi minggu lalu. Sub materi yang akan kita bahas kali ini yaitu pola umum pendidikan pesantren, metode pembelajaran, kultut pesantren, pondok, masjid, pengajaran kitab islam klasik, santri, dan kyai. Kita akan bersama-sama membahas sub-sub materi tersebut. Let's check this out...
Pola umum pendidikan pesantren pada dasarnya dilakukan demgan sistem asrama dengan kyai sebagai tokoh yang mengelola dan masjid sebagai pusat lembaga pendidikannya. Sebagai lembaga pendidikan yang dikelola oleh Kyai dan Santri, maka keberadaan pesantren berbeda dengan pesantren lainnya diberbagai tempat dalam kegiatan maupun bentuknya. Namun hal yang mendasar pada setiap pesantren yaitu pondok, masjid, santri, kyai, serta pengajaran kitab-kitab islam klasik.
Secara umum model pembelajaran di pesantren menggunakan model tradisional yaitu model sorogan dan model bandongan. Model sorogan yaitu model dimana santri membaca kitab swdangkan Kyai menyimak dan membenarkan bacaan kitab yang dibaca oleh santri, metode ini bisa disebut dengan metode privat. Lalu model bandongan yaitu dimana kyai mbaca , menerjemahkan, dan menjelaskan kitab-kitab kuning , sedangkan para santri mencatat dan menyimak apa yang disampaikan oleh Kyai.
Kultur yang ada di dalam pesantren yaitu bagaimana para santri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai islami yaitu dalat ditunjukkan dengan ketaatan untuk melaksanakan peraturan-peraturan dan pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan di dalam lingkungan pesantren.
Seperti yang kita bahas kemarin, para santri meneta di sebuah tempat yang bernama "pondok", biasanya pondok terdapat di sebelah rumah Kyai. Pondok tersebut digunakan sebagai tempat para santri beristirahat dan menetap di sebuah Pesantren. Pastinya pondok disebuah pesantren tidak seperti hotel, biasanya setiap kamar diisi oleh beberapa santri.
Masjid sebagai pusat lembaga pendidikan didalam sebuah Pesantren memiliki fungsi yang sangat besar, selain itu masjid menjadi tempat berkumpulnya seluruh santri yang ada di dalam sebuah pondok pesantren. Kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam.masjid seperti sholat berjamaah lima waktu, belajar dengan skala besar, dan lain sebagainya.
Pembelajaran yang selalu ada di setiap Pesantren yaitu adanya pengajaran kitab-kitab islam klasik. Kitab-kitab tersebut sebagaian besar dikaji, diajarkan, dan dijadikan acuan hidup sehari-hari oleh para santri. Tujuan utama diajarkannya kitab-kitab islam klasik tersebut yaitu untuk mendidik para santri agar menjadi calon ulama yang paham tentang Islam secara keseluruhan.
Santri secara umum merupakan sebutan bagi seseorang yang menjalankan pendidikannya di sebuah Pondok Pesantren, dan biasanya menetap di pondok pesantren hingga lulus dalam pendidikannya yang dibimbing oleh Kyai.
Kyai merupakan bahasa Jawa yang merujuk pada seseorang yang dihormati, Kyai merupakan ulama atau tokoh yang memiliki pengaruh di masyarakat. Dalam hal ini Kyai merupakan pemimpin dan pembimbing di dalam sebuah pondok pesantren, ditangan parq Kyai inilah ditentukan kemajuan suatu Pondok Pesantren hingga menghasilkan para lulusan santri yang dapat bermanfaat di masyarakat.