Mohon tunggu...
Yusril Anwar
Yusril Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Islam Nahdlotul Ulama Temanggung

Santri Al Hidayah Prapak Kranggan Temanggung. Mahasiswa Institut Islam Nahdlotul Ulama Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Garis Besar Ekonomi Prinsip Islam

7 November 2022   14:26 Diperbarui: 7 November 2022   14:30 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam merupakan agama langit yang memiliki ajaran yang sempurna. Tidak ada satupun masalah yang tidak memiliki ketentuan dalam syari'at islam. Bahkan hukum-hukum islam bisa fleksibel menyesuikan perkembangan zaman. Kesempurnaan hukum islam ini di tunjang dengan adanya sumber hukum berupa Al-Qur'an dan Hadis, serta ijtihad sebagai pelengkap dalam menggali hukum di sumbernya.

Islam dengan berbagai sumber hukumnya juga mengatur perihal aktifitas ekonomi ummatnya sehingga tercetuslah ekonomi versi islami yang biasa di sebut dengan istilah Ekonomi Islam atau Ekonomi Syari'ah dengan menggunakan sistem dan operasi yang berprinsip pada Al-Qur'an dan Hadis.

Ekonomi Islam adalah aktifitas perekonomian yang harus memiliki nilai spiritualis tinggi, semua yang di lakukan harus selalu bersandar pada Allah sebagai pemilik hukum mutlaq, meyakinkan diri bahwa Allah maha melihat setiap perbuatan manusia dan Allah yang akan membalas setiap perbuatan manusia kelak pada kehidupan abadi, sehingga setiap perbuatan dalam perekonomian akan di jalankan dengan jujur, tidak berbuat curang pada yang lain. Dengan seperti itu akan menghasilkan rezki yang halal serta memiliki nilai berkah yang besar bagi pelaku ekonomi tersebut.

Ekonomi memiliki definisi ilmu sosial yang mempelajari aktifitas yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang jasa. Ekonomi adalah kegiatan yang akan terus mencetuskan inovasi baru yang menyesuaikan pada perkembangan zaman sebagai solusi kebutuhan hidup.

Inovasi tersebut yang akan memberikan jawaban terhadap tuntutan-tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Secara garis besar perbedaan antara Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional terdapat pada prinsip-prinsipnya, keberlangsungan Ekonomi Islam di titik beratakan pada nilai spiritualis ketauhidan yang kental di mana setiap pelakunya di tuntut untuk mengikuti aturan yang syari'at yang ada.

Prinsip ekonomi islam mencakup :

  • Prinsip Tauhid-Prinsip ini akan menentukan aktifitas yang selalu mempercayai dan meyakini bahwa Allah maha esa dengan segala sifatnya, setiap aktifitas akan selalu di sandarkan pada kekuatan Allah semata. Beraktifitas bukan hanya untuk memenuhi kepuasan materi dan kepentingan sendiri melaikan juga untuk menggapai ridho Allah.
  • Prinsip Khilafah (Perwakilan)-Manusia di turunkan di bumi sebagai kholifah di bumi dengan bekal kemampuan dari Allah untuk mengemban tugas yang di berikan oleh Allah.
  • Prinsip 'Adalah (Keadilan)-Dengan landasan bahwa keadilan adalah jalan yang dekaat dengan ketaqwaan pada Allah. Dengan prinsip tersebut pelaku ekonomi tidak akan semena-mena dalam menjalankan aktifitasnya.
  • Prinsip Tazkiyah-Prinsip tersebut memiliki arti penyucian. Apapun yang di lakukan oleh manusia dengan hasil yang baik, berawal dari diri dan tindakan yang baik pula sihingga akan memberikan efek yang baik pula pada lingkungan.
  • Prinsip Al-Falah-Pencapaian yang telah di raih di dunia akan memberikan kontribusi pada kehidupan akhirat, sehingga memberikan pandangan bahwa kesuksesan pada hakikatnya bukan untuk membangun dunianya sendiri melaikan untuk mencari bekal untuk hidup di akhirat nanti.

Dengan pemaparan di atas bisa di tarik kesimpulan yang pada intinya Ekonomi Islam adalah aktifitas sosial yang di lakukan oleh manusia sebagai pengemban misi dari Allah yaitu memakmurkan bumi Allah dengan bekal kekuatan yang telah di berikan. Melakukan interaksi distribusi, produksi dan konsumsi dengan landasan ketaqwaan pada Allah yang maha melihat, maha mengetahui, maha segalanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun