Mohon tunggu...
Yusril iza mahendra
Yusril iza mahendra Mohon Tunggu... Penulis - Fakultas kesehatan masyarakat

Universitas islam negeri sumatra utara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesadaran Generasi Penerus

19 Desember 2019   15:42 Diperbarui: 19 Desember 2019   16:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Supaya menjadi mahasiswa yang berkualitas, kita harus rajin datang dan tidak suka bolos. Karena kehadiran itu sangat berharga bagi mahasiswa, selain karena menambah ilmu, juga berpengaruh bagi penilaian dosen. Jarang dosen yang marah ketika mahasiswanya tidak masuk atau bolos, beda dengan masa kita SMA/MA. Karena yang dirugikan itu mahasiswanya, capek-capek bayar uang kuliah tapi bolos. Maka dari itu mulai hari ini berpikirlah dua kali jika mau bolos.

4. Mengikuti Organisasi yang Sesuai dengan Bakat dan Hobi

Organisasi menjadi hal yang penting bagi mahasiswa. Ketika kita berorganisasi banyak pelajaran yang didapat, mulai dari kerja sama tim,menjadi pemimpin, berusaha memecahkan masalah dan lain sebagainya. Berorganisasi sangat dianjurkan karena kita harus bisa mencari relasi sebanyak banyaknya. Relasi sangat dibutuhkan ketika kita menyelesaikan studi.

Maka dari itu, akankah kita menjadi salah satu dari 7,05 juta orang tersebut atau kita menjadi orang  sukses, Serta  bermanfaat untuk orang lain dan negeri ini. Semua itu tergantung  kita mau menjadi orang yang berkualitas atau tidak. Akankah kita menjadi sampah masyarakat? Karena kemalasan kita dan menyesal di kemudian hari kelak. Semua itu ada di tangan kita, kesuksesan itu milik semua orang. Asalkan dia  mau berusaha untuk mendapatkannya.

Mari bangkit generasi penerus bangsa. Buktikan kepada dunia bahwasanya Indonesia memiliki berjuta orang yang berkualitas. Serta mampu mengubah negeri ini dan juga dunia. Akankah karena kemajuan teknologi membuat kita menjadi budak di negeri sendiri? 

Pastinya kita tidak akan mau menjadi budak di negeri sendiri. Waktu tidak akan bisa kembali, 1 detik yang baru kita lalui tidak akan bisa kembali. Jangan menunggu esok untuk berubah, Akan tetapi mulai detik ini kita harus berubah. Karena orang tua dan keluargamu mengharapkan kesuksesanmu. Maka dari itu teruslah berusaha untuk memperbaiki diri sedikit demi sedikit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun