(Hasil Print Screen)
Sempat diberitakan, PBSI tidak akan mengikutsertakan para Srikandi Indonesia untuk berlaga dikejuaraan tersebut, namun setelah mendapat kritikan dari sejumlah mantan pemain Indonesia, akhirnya PBSI mengurungkan niatnya. Hal ini dikarenakan PBSI sendiri lebih memfokuskan pada tim Thomas, karena memiliki kans untuk membawa pulang Piala Thomas ke Tanah Air. Apa yang terjadi saat ini, mengingatkan kita pada tahun 2008 silam. Saat itu , tim Uber Indonesia membuat kejutan lolos ke final meski akhirnya harus mengakui keunggulan tim China. Tim Uber Indonesia saat itu tidak diperhitungkan, namun para srikandi Indonesia tetap menunjukan semangat juang yang tinggi. PBSI kala itu, lebih memfokuskan pada tim Thomas. Hasilnya pengurus besar perbulutangkisan Indonesia (PBSI) harus menelan pil pahit saat tim Thomas Indonesia gagal melenggang ke partai puncak saat dkalahkan tim Korea dibabak semifinal dengan skor telak 0-3.
Tahun ini, tim Thomas Indonesia meski diunggulkan di tempat pertama, bukan berarti peluang mereka terbuka lebar untuk menghentikan laju China melampaui rekor yang ditorehkan Indonesia. Hasil simulasi Thomas dan Uber cup di Solo dan beberapa kejuaraaan sepanjang tahun ini, pemain yang masuk dalam skuad bayangan tim Thomas Indonesia masih belum berbicara banyak. Lihat saja Tommy Sugiarto, pemain yang akan menjadi tunggal pertama nanti, masih belum menunjukan performance yang stabil. Pertandingan simulasi kemarin, dia harus bermain tiga games untuk meraih kemangan atas pemain muda Indonesia, Wisnu Yuli P. Lain halnya dengan tim Uber Indonesia, peluang mereka menyamai rekor tahun 2008 lalu memang susah. Namun, peluang tetaplah ada untuk lolos dari fase pengisihan grup (minimal menjadi runner up), karena hanya akan diambil dua tim terbaik (juara dan runner up) yang lolos kebabak perempatfinal disetiap grup. Tim Uber Indonesia jika ingin membuka asa lolos keperempat final dan membawa pulang piala Uber (semoga), mutlak harus menang didua pertandingan, yakni melawan Singapore dan Australia. Untuk menjadi juara grup kansnya memang susah, karena harus melawan Korea yang diisi pemain-pemain terbaik dunia. Kalau tim Thomas Indonesia, sepertinya sudah dapat dipastikan lolos dari fase grup.
Salam bulutangkis. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H