Mohon tunggu...
Kang Yusril
Kang Yusril Mohon Tunggu... BELUM/TIDAK BEKERJA -

Fa inna ma'al 'usri yusra Inna ma'al 'usri yusra.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

China Tuan Rumah Kejuaraan Thomas dan Uber Cup 2016

29 Mei 2014   09:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:59 2212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14013069061928696394

[caption id="attachment_326260" align="aligncenter" width="435" caption="Thomas Lund (Sekjen BWF), bulutangkis-ri.blogspot.com"][/caption]

Badminton World Federation akhirnya memilih Kota Kunshan, China, sebagai tuan rumah kejuaraan beregu putra dan putri, Thomas dan Uber Cup 2016 mendatang. Dengan demikian, Indonesia harus menunggu gelaran Thomas dan Uber cup selanjutnya untuk menjadi tuan rumah kejuaraan tersebut. Sebelumnya, baik Indonesia dan China (sekarang Tiongkok) sama-sama mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah perhelatan kejuaraan dua tahunan sekali tersebut. Indonesia mengajukan Kota Jakarta (Istoran Senayan) tempat berlangsungnya kejuaraan tersebut, sedangkan China mengajukan Kota Kunshan (Kunshan Sports Centre). Stadion Istora Senayan yang mampu menampung 6000 penonton, masih lebih baik jika dibandingkan daya tampung Kunshan Sports Centre yang hanya menampung 5000 penonton. Keunggulan daya tampung Istora Senayan terhadap Kunshan Sports Centre dan masuknya petinggi PBSI (Anton Subowo) diforum Council Member BWF  masih belum juga membawa Kota Jakarta (Indonesia) memenangkan bidding tuan rumah kejuaraan beregu tersebut.

Indonesia setiap kali mengajukan diri sebagai tuan rumah kejuaraan penting, seperti Sudirman Cup, Kejuaraan Dunia, Thomas dan Uber Cup, selalu mengajukan Kota Jakarta menjadi tuan rumah. Alasan ini kemungkinan menjadi bahan pertimbangan BWF dalam forum  Council member BWF yang lebih memilih Tiongkok menjadi tuan rumah kejuaraan Thomas dan Uber cup dua tahun mendatang. Pada tahun 2012, Tiongkok menjadi tuan rumah kejuaraan Thomas dan Uber Cup tepatnya di Provinsi Wuhan. Indonesia harus belajar dari Negeri Tirai Bambu yang berani mempromosikan salah satu Kotanya untuk lebih dikenal dunia lewat olahraga. Indonesia sebenarnya memiliki banyak kota lain selain Jakarta yang siap menjadi tuan rumah kejuaraan Thomas dan Uber Cup, misalnya Kota Palembang,  Samarinda, dan Yogyakarta. Ketiga kota tersebut pernah menyelenggarakan kejuaraan Internasional yakni Indonesia Open Grand Prix Gold. Jika PBSI mau mengajukan salah satu dari ketiga kota tersebut, kemungkinan Indonesia memiliki peluang yang lebih besar memenangkan bidding tuan rumah kejuaraan beregu putra dan putri tersebut, mengingat Tiongkok sudah menjadi tuan rumah kejuaraan tersebut dua tahun lalu.

Dengan demikian, dua kejuaraan beregu yang sarat dengan gengsi yakni Sudirman Cup 2015 dan Thomas Uber Cup 2016, China (Tiongkok) akan menjadi tuan rumah penyelenggara kejuaraan akbar tersebut. Sementara kejuaraan dunia 2015, Indonesia akan menjadi tuan rumah. Kejuaraan Dunia tahun ini akan diselenggarakan di Kota Copenhagen (Denmark) akhir Agustus mendatang. Selain memilih tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan Thomas dan Uber Cup dua tahun mendatang, BWF juga memilih Negara yang akan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia junior 2015. Kali ini Negara Peru (Kota Lima) terpilih menjadi tuan rumah kejuaraan dunia junior. Terpilihnya Kota Lima (Peru) menambah daftar Benua Amerika Latin menjadi host kejuaraan dunia junior. Sebelumnya, pada tahun 2010 silam, Mexico pernah menjadi tuan rumah kejuaraan tersebut tepatnya di Kota Guadalajara.

Sistem Perubahan Skor

BWF akan mengkaji ulang sistem poin yang selama ini digunakan (reli poin). Sistem reli poin yang mulai diperkenalkan pada tahun 2006 silam, kemungkinan besar akan dirubah. Sekjen BWF, Thomas Lund mengungkapkan seperti yang dikutip di badmintonindonesia.org Bulutangkis adalah olahraga yang terus dikembangkan. Sudah ada beberapa hal yang kami kembangkan, salah satunya adalah adalah sistem skor. Kami rasa ini adalah saat yang tepat untuk mendiskusikan hal ini dengan para anggota,”. Sempat beredar, sistem poin dikejuaraan Thomas dan Uber cup yang baru usai digelar beberapa minggu lalu, akan dirubah, namun akhirnya dibatalkan. Sistem poin baru yang akan diberlakukan jika nantinya anggota Annual Member Forum menyetujui sistem poin baru yang diajukan BWF, tidak hanya diberlakukan untuk kejuaraan perorangan (kejuaraan resmi BWF) juga akan diberlakukan dikejuaraan beregu.

Annual Member Forum adalah sebuah forum yang ada dalam BWF, dimana anggotanya adalah atlit-atlit bulutangkis sendiri. Merekalah yang akan menentukan siap atau tidak siapnya sistem poin baru yang diajukan BWF. Berikut alternatif sistem skor yang baru seperti yang saya kutip dari badmintonindonesia.org:

1. Dua game dengan poin 21 (yang digunakan saat ini), game ketiga hanya dimainkan hingga angka 11 (jika terjadi setting, dua angka akan ditambahkan. Poin kemenangan terakhir di angka 14)

2. Tiga game dengan poin 15 (setting pada angka 19)

3. Lima game dengan poin 9 (jika terjadi setting, dua angka akan ditambahkan. Poin kemenangan terakhir di angka 12)

Setiap pemain yang menjadi anggota Annual Member Forum akan dimintai pendapatnya masing-masing mengenai ketiga alternatif sistem poin pertandingan yang disebutkan di atas.

*setting = duece (jus)

Salam bulutangkis . . . :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun