Mohon tunggu...
Yusri K Huda
Yusri K Huda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

انت مخزون في خزينة الخيال 🙏

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Kamu Mah Enak Ya, Banyak Cadangannya

29 Januari 2022   06:37 Diperbarui: 29 Januari 2022   08:20 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hallo teman-teman! 

Masih ingat cerpen Tiga Peti Penantian? 

Hayoo siapa yang belum baca? Scroll dulu ya, biar nyambung pembahasannya, hehe

Kamu Mah Enak Ya, Banyak Cadangannya

Tiga tahun berlalu, peti penantian Lana dan Ara sudah terisi dengan baik. Tinggal satu peti lagi yang belum. Ya, milik Hulya.

Ini kisahnya.

Hulya, gadis so bahagia itu masih saja bodoh. 

Setelah tiga tahun berhasil menutup hati untuk tidak mencintai siapa-siapa (lawan jenis), akhir-akhir ini dia terjerumus (lagi).

Dia berani membuka hati untuk orang asing yang hanya dia kenali lewat media sosial.

Bermodalkan keinginan untuk seriuslah yang membuat Hulya merespon baik si pria (sebut saja Mr. H) sampai berani membicarakannya kepada Ibunya.

Ya, bagi sebagian orang memang terdengar lebay, tapi inilah kenyataannya.

Mr. H adalah orang baik. Dia mampu membuat Hulya nyaman dan bahagia, meski lewat media.

Selama masa perkenalan, hari-hari Hulya terasa sangat indah dan menyenangkan. Perhatian-perhatian kecil yang Mr. H berikan sangatlah berarti bagi Hulya. Dia perlahan sudah mulai jatuh cinta padanya.

Sampai tibalah suatu hari dimana semuanya berubah.

Hulya dan Mr. H dari awal memang sudah mempunyai perbedaan pandangan ideologi dalam beragama. Dan setelah hal ini diketahui orang tua Hulya, mereka langsung bilang "tidak boleh dan putuskan".

Ini berat bagi Hulya. 

Satu sisi, dia menyadari bahwa perbedaan pandangan yang ada memang sangat fundamental dan tidak bisa ditolelir oleh keluarganya, tapi di sisi lain, dia tidak mau kehilangan dan rasa sayangnya kian bertambah.

Berbagai cara sudah Hulya lakukan agar bisa lepas dari Mr. H, tapi apa daya, lagi-lagi dia kembali.

Singkat cerita, tiga bulan berlalu, lika-liku kehidupan semakin bertambah.

Hulya memutuskan untuk hanya sekedar berteman dan perlahan menghilangkan keinginan untuk bisa bersama.

Tragisnya, di saat proses berat penghilangan rasa yang dilakukan Hulya, Mr. H ternyata sudah lebih dulu move on dan mengunggah kebersamaan dengan wanita lain.

Untuk kesekian kalinya, dia ditinggalkan.

Kali ini jauh lebih membuatnya trauma karena Hulya sudah lebih dewasa dan perasaannya tidak main-main.

Ternyata benar, seseorang akan lebih mudah tergantikan ketika datang sosok baru.

Tapi apa harus secepat ini?

Spontan-lah Hulya berkata, "Kamu mah enak ya, banyak cadangannya".

Itulah Hulya. Bodoh kan?

Peti penantian yang terisi semu ternyata lebih menyayat hati ketimbang tidak terisi sama sekali.

Well, disinilah letak salahnya, berharap pada manusia.

~Selesai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun