Mohon tunggu...
Yusri K Huda
Yusri K Huda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

انت مخزون في خزينة الخيال 🙏

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dinamika Emosional Manusia, Si Makhluk Pembohong

7 November 2021   21:19 Diperbarui: 7 November 2021   21:27 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Emosi Manusia -- Sumber: https://pixabay.com

Tuhan menciptakan manusia tidak dengan kepribadian yang sama, tidak pula dengan sifat emosional yang sama. Ada yang begini, ada yang begitu. Dinamika emosional yang terjadi pada diri setiap manusia membuatnya bisa melakukan hal yang juga tidak selalu sama. Kadang begini, kadang begitu. 

Masalah sosial kemanusiaan memang selalu menjadi topik yang pembahasannya tidak pernah selesai. Sifat dan pikiran manusia yang sering berubah-ubah menjadi salah satu penyebab utamanya. Pun, keikutsertaan unsur sosial yang belakangan ini semakin menjadi.

Manusia adalah makhluk yang ditakdirkan untuk mempunyai banyak sifat. Salah satunya adalah pembohong. Manusia adalah makhluk pembohong. Mereka bisa dengan mudah mengeluarkan kata-kata dan melakukan tindakan bohong setiap harinya. Iya, tentunya dengan berbagai alasan.

Lho? Tidak percaya?

Jangan berpikiran bahwa bohong itu hanya sebatas dalam hal-hal besar yang direncanakan saja. Terkadang, manusia bisa berbohong dalam hal-hal kecil yang tidak disadari apalagi direncanakan.

Perlu contoh?

Misal ketika masuk kelas, ekspresi kita terlihat sedang murung dan tidak bersemangat karena sesuatu. Kemudian, datanglah salah satu teman dan bertanya "kamu kenapa?", apa yang biasanya kita ucapkan? "Gapapa". Well, gapapa ini jelas bohong karena sebenarnya pasti ada penyebabnya.

Saya adalah orang yang tidak menganggap bahwa bohong itu tidak baik secara mutlak. Arti kata bohong sangat luas cakupannya. Bohong adalah ketika kita berbicara atau bertindak tidak sesuai dengan kenyataan.

Lalu, apa hubungannya kebohongan manusia dengan dinamika emosional manusia?

Setiap manusia memiliki sifat emosionalnya masing-masing. Sifat emosional adalah sifat natural yang ada pada diri manusia dan tidak bisa dibanding-bandingkan. Sifat emosioanal manusia bisa berubah kapanpun, karenanya sifat emosional manusia itu dinamis.

Kedinamisan sifat emosional manusia dipengaruhi dan mempengaruhi banyak aspek. Kedinamisan sifat emosional manusia disebabkan dan menyebabkan banyak hal.

Aspek yang mempengaruhi dan menyebabkan kedinamisan sifat emosioanal manusia diantaranya adalah variabel atau tolak ukur yang mereka tentukan sendiri. Mereka memilih variabel tersebut karena menganggap bahwa mereka akan sukses jika memasukkannya kedalam rumus kehidupan. mereka

Mari kita ambil contoh.

Variabel penentu kesuksesan yang banyak dipilih manusia adalah cantik atau tampan. Perlu diingat, sukses disini bukan berarti sukses dalam hal pekerjaan saja, tapi juga meliputi banyak hal seperti percintaan dan lain lain.

Banyak orang yang rela melakukan dan mengorbankan apapun demi terlihat tampan atau cantik. Tanpa disadari, hal ini menyebabkan adanya perubahan sifat emosional yang terjadi pada diri orang tersebut. Emosinya akan berubah ketika melihat orang yang lebih cantik atau lebih jelek menurutnya.

Hal lain yang juga mempunyai pengaruh besar terhadap kedinamisan sifat emosional manusia adalah variabel kesuksesan dan kebaikan yang ditentukan orang lain. Keikutsertaan unsur sosial yang berupa lingkungan dan tradisi membuat emosi manusia berubah-ubah dan bahkan pengaruhnya bisa lebih besar.

Beralih pada pembahasan terkait hal-hal yang disebabkan oleh kedinamisan sifat emosional manusia, salah satunya adalah sifat pembohong yang dimiliki manusia. Inilah jawaban dari pertanyaan saya di awal.

Sifat emosional manusia yang berubah-ubah terkadang membuat mereka merasa perlu untuk berbohong. Berbohong adalah jalan yang mereka gunakan untuk bisa sampai pada tujuannya.

Kebohongan manusia bisa diminimalisir dengan cara berusaha agar emosi yang bersifat dinamis bisa dikendalikan. Salah satu cara pengendaliannya adalah dengan tetap mengikuti aturan agama. Ini terdengar cukup klise, tapi bisa Anda buktikan sendiri.

Jadi, pada intinya setiap manusia memiliki sifat emosional yang dinamis. Kedinamisan sifat emosional ini disebabkan dan menyebabkan banyak hal. Menjadi seorang pembohong adalah salah satu akibat dari kedinamisannya. Meskipun bersifat dinamis, emosi manusia bisa dikendalikan, salah satunya dengan mengikuti tuntunan agama.

***  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun