Sebenarnya Hilwa tahu perasaannya terhadap ustaz Hanan tidak mungkin terbalaskan. Pasalnya, ustaz Hanan sudah meng-khitbah seseorang dan katanya akan segera menikah. Tapi yang namanya cinta, terkadang memang sangat sulit diprediksi.
Hilwa senang dengan hal-hal kecil yang dilakukan ustaz Hanan terhadapnya. Salah satunya, Ustaz Hanan pernah mengunjungi pesantren Hilwa untuk sekedar bertemu dengan kakak Hilwa yang ternyata adalah teman beliau.
Pernah juga, ketika Hilwa sudah sampai di perantauan untuk menyelesaikan pendidikan S-1 nya, teman lelaki Hilwa yang merupakan santrinya Ustaz Hanan menawarinya untuk melakukan video call bersama sang ustaz. Percakapan singkat yang mungkin tidak berarti untuk sang ustaz tapi sangat berarti bagi Hilwa itu cukup membuat Hilwa bahagia.
Sekitar 3 bulan setelah itu, tersebar undangan bahwa Ustaz Hanan akan menikah. Hal itu sontak membuat Hilwa kecewa dan sakit hati. Tapi Hilwa sadar, memang salahnya sendiri yang terlalu mendamba-dambakan sosok yang sudah ada pemiliknya. Benar-benar kisah cinta pertama yang menyedihkan.
Setelah ustaz Hanan menikah, Hilwa berniat untuk kembali fokus belajar. Meskipun, residu rasa cinta Hilwa terhadap beliau masih dia pendam.
^Selesai^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H