Mohon tunggu...
Yusran Yaman
Yusran Yaman Mohon Tunggu... karyawan swasta -

twitter @yoes_endekan\r\nEnrekang, 17-01-1985

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Welcome to The Golden Land

17 Maret 2015   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

tak terasa sudah hampir setengah tahun saya mendiami negara Aung San Su Kyi, negara dengan julukan the golden land, kayaknya tidak salah julukan tersebut disematkan untuk negara ini. hampir disetiap sudut kota terdapat pagoda dengan ciri khas warna keemasan menjadi simbol untuk negara ini. Myanmar, mungkin tak sepopuler Thailand sebagai tujuan wisata, tetapi negara ini memberikan peluang yg cukup besar untuk investasi ataupun wisata. negara yg dulunya dikuasi oleh junta militer kini sedang berbenah untuk menjadi yg terbaik dikawasan Asia Tenggara. geliat-geliat perubahan untuk menjadi negara maju sudah mulai tercium. para investor pun mulai melirik negara ini. para wisatawan tak kalah ramai lagi untuk berkunjung, melihat ke alamian negeri tanah emas.

ada beberapa hal yg membuat saya kagum terhadap negara ini. walaupun banyak budaya-budaya barat yg masuk, tetapi masyarakat Myanmar masih memegang teguh adat & budaya mereka. dalam hal berpakaian, masih mempertahankan" lonji" dalam keseharian mereka. lonji merupakan sarung dengan warna dominan gelap dengan motif kotak-kotak kecil, merupakan pakaian khas yg dipergunakan oleh presin sampai masyarakat biasa. dalam kesehariannya pun lonji digunakan untuk semua kalangan pegawai pemerintah maupun swasta. tak mau kalah oleh pria, para wanita juga masih mempertahanakan menggunakan baju tradisional dengan menggunakan kain panjang untuk bawahannya. hal ini akan dilihat diberbagai sudut kota maupun pelosok. para wanita tetap menggunakan pakaian tersebut dan menurut saya, mereka tetap mempertahankan prinsip kebudayaannya terhadap gempuran pakaian ataupun model pakaian barat yg bisa dikatakan selalu membuka belahan dada ataupun paha. pernah suatu saat saya ke pasar tradisional di Myanmar, di saat itu ada seorang wanita myanmar yg menggunakan hot pant, saya sampai tertegun, sedangkan para pedagang hampir semua melirik ke wanita tersebut, seakan-akan sangat tabuh seorang wanita keluar ke tempat umum tanpa meggunakan bawahan panjang (htamai).

memang masih butuh waktu untuk berbenah demi kemajuan negara ini. butuh stabilitas politik maupun ekonomi. peningkatan kualitas pendidikan. akan tetapi jika mereka dapat berbenah dengan baik, tidak mustahil akan menyalip negara kita 5-10 tahun ke depan. semoga pengalaman ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. dan welcome to the golden land. tanah emas dengan banyak harapan dan kesempatan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun