Ia merefleksikan kian terkikisnya kepercayaan dan loyalitas terhadap partai politik, bersamaan dengan makin samarnya peran mereka bagi kehidupan keseharian masyarakat. Â Situasi ini bisa saja terjadi karena tidak adanya atau sangat kurangnya kader-kader partai politik yang dekat dan dicintai rakyat karena kiprahnya memang nyata.
Namun proses ini tetap harus dijalani karena sudah jadi kesepakatan bersama bahwa demokrasi adalah jalan terbaik saat ini bagi bangsa ini yang baru lahir kembali melalui pembedahan total reformasi enam belas tahun silam. Pemilihan kepala daerah di Jakarta betul-betul menjadi cermin atas realitas politik mutakhir di tanah air.
Jika berlangsung tepat sesuai dengan semangatnya, momentum ini tentu merupakan peningkatan kualitas demokrasi. Apalagi rakyat masa kini di mana pun sudah tidak sudi lagi terus menerus dikibuli. Mereka pasti akan memilih pemimpin yang paling sesuai aspirasinya, dan tidak akan menjatuhkan pilihan pada orang yang cuma berkoar-koar mengobral janji dan sibuk memoles diri. (***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H