Apa pun yang sedang dilakukan para elite politik dan para petinggi partai, terutama di pusat kekuasaan sana tentu tidak luput dari perhatian rakyat, terutama para pemilih, karena merekalah yang pada 9 April lalu menitipkan aspirasi dan harapannya. Mereka berduyun-duyun menuju tempat pemungutan suara, memilih partai yang mereka yakini bisa mengubah masa depannya menjadi lebih baik lagi.
Apa yang terjadi jika partai yang mereka pilih itu kemudian bersekongkol dengan partai lain, yang bisa saja tidak sesuai dengan keyakinan dan harapan pemilih itu. Artinya, partai yang mereka pilih itu ternyata telah mengingkari dan mengkhianati pemilihnya. Lalu, buat apa rakyat menggunakan hak pilihnya jika partai yang mereka pilih ternyata tidak amanah? Pertanyaan seperti ini akan dijawab oleh rakyat dengan kebijaksanaannya sendiri pada pemilu-pemilu beriktunya, yang mungkin saja di luar perkiraan para politisi dan para pengamat.
Demikian pula terhadap partai yang para elitenya sibuk saling serang dan saling menjatuhkan hanya karena perbedaan pandangan, rakyat mengikuti dan akan menetukan sikapnya pada saat yang tepat. Jangankan mengurus negara untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat, mengurus partai saja, mereka tidak becus,. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H