Mohon tunggu...
Yusran Darmawan
Yusran Darmawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tinggal di Pulau Buton. Belajar di Unhas, UI, dan Ohio University. Blog: www.timur-angin.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kopi Ternikmat di Dunia

10 April 2015   11:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:18 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun kopi yang disajikan ibu itu adalah kopi ternikmat yang pernah kurasakan. Kenikmatannya tidak terletak pada rasa dan komposisi kimiawi kopi, yang mungkin sama di beberapa tempat, melainkan pada suasana serta atmosfer perjalanan yang sedemikian menantang. Yang membuatnya nikmat adalah lingkungan sekitar yang amat alami hingga sebuah bijih kopi bisa tumbuh menjadi tanaman yang kemudian mempersembahkan buahnya untuk dicicipi. Sungguh beda rasa kopi ketika dinikmati di satu kafe mahal, di mana banyak orang lalu-lalang, dengan kopi yang langsung diminum di tengah perkebunan. Ada suasana alami yang menjelma sebagai rasa hangat, yang kemudian memenuhi dinding-dinding hati yang beku lalu perlahan mencair.

[caption id="attachment_409118" align="aligncenter" width="600" caption="rumah tradisional Mamasa"]

1428639685642893636
1428639685642893636
[/caption]

Aku lalu memikirkan tentang peradaban. Hari ini manusia membangun banyak mahligai indah di berbagai kota. Manusia membangun kemegahan-kemegahan yang lalu dianggap sebagai tolok ukur kemajuan. Manusia lalu memberikan label, harga, serta penanda tentang betapa bernilainya sesuatu. Manusia lalu merasa hebat dengan seberapa mahal sesuatu yang dipegangnya. Namun manusia hari ini alpa. Bahwa ada banyak hal yang selalu tak bisa dinilai dengan uang. Bahwa ada nilai-nilai seperti kesederhanaan, keikhlasan menjalani hidup, serta kehangatan pada siapa pun yang datang melintasi rumah.

Di tengah suasana alami perkebunan kopi itu, aku merasakan indahnya sebuah atmosfer ketulusan, yang ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok kretek. Aku teringat pada seorang penulis Brazil. Ia pernah mencatat bahwa justru pada hal-hal yang sederhana, kita akan menemukan keagungan Tuhan.

BACA JUGA:

Profesor Kopi di Kota Bogor

Kopi Sumatera, Kopi Termahal di Amerika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun