"Jadi, apakah penafsir bintang itu masih ada?"
"Iya. Saya bisa mengantar kamu untuk menemuinya," katanya.
Tiba-tiba saja, ada rona bahagia yang memenuhi hati ini. Rasanya tak sabar untuk segera bertemu dan belajar banyak hal tentang bintang-bintang yang menjadi kompas bagi sistem pertanian di situ. Semoga saja pengetahuan tentang perbintangan itu tetap bertahan dan lestari hingga masa-masa mendatang. Tiba-tiba saja saya khawatir tentang punahnya tradisi itu. Generasi hari ini lebih tertarik bermain facebook ketimbang memahami adat dan sistem tradisional. Hiks.
BACA JUGA:
Hikayat Lorong Janda di Barang Lompo
Kisah Ibnu Sina yang Menyesakkan Dada