Mohon tunggu...
Yusran Darmawan
Yusran Darmawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tinggal di Pulau Buton. Belajar di Unhas, UI, dan Ohio University. Blog: www.timur-angin.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penafsir Bintang di Pegunungan Sulawesi

5 Agustus 2014   15:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:22 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja, ada sejumlah ritual dan sesajen yang harus disiapkan. Di satu sisi, ritual itu tak hanya bermakna spiritual, namun juga memiliki makna sosial yang kuat. Melalui ritual itu, organisasi sosial dipertahankan, solidaritas tetap diperkokoh, serta kian menebalnya sense of community bagi seluruh warga desa.

Dewa Padi

Kisah tentang seorang so'bok ini bukanlah isapan jempol. Pada beberapa desa, posisi adat ini masih bisa ditemukan. Warga desa masih meyakini keberadaan dewa padi Tottiboyong yang diyakini hidup di tanah Mamasa (Buijs 2006). Tugas seorang so'bok adalah memberikan persembahan berupa sesajen agar Tottiboyong bermurah hati dan menganugerahkan kesuburan kepada tanah Mamasa.

Mamasa adalah wilayah yang dikitari pegunungan. Posisinya di ketinggian. Sayangnya, akses jalan masih rusak berat, sejak pertama kali dibuka Belanda di akhir tahun 800-an. Meskipun medannya berat, saya sangat menikmati perjalanan ke wilayah ini. Bagi yang suka petualangan, Mamasa adalah tempat yang mengasyikkan. Dari Makassar, kita bisa menempuh perjalanan darat melalui Parepare, Pinrang, dan Polewali. Jalanannya masih mulus. Namun begitu hendak meninggalkan Polewali menuju Mamasa, jalanan mulai mendaki dan rusak parah. Meski jarak dari Polewali ke Mamasa hanya 90 kilometer, namun jalanan rusak menyebabkan perjalanan ditempuh hingga berjam-jam.

Sayang, dalam perjalanan-perjalanan selanjutnya, saya tak sempat bertemu dengan seorang passo'bok penafsir bintang bagi para petani. Beberapa petani yang saya temui di sekitar kota menjelaskan tentang kian berkurangnya sistem pertanian tradisional ketika modernisasi kian menggerus sistem pertanian tradisional. Kata mereka, so'bok telah lama menjadi cerita.

14072023881623885077
14072023881623885077
bunga-bunga di tepi sawah

Idealnya, so'bok harus tetap dipertahankan demi menjaga warisan tradisi serta sebagai modal sosial yang kokoh di masyarakat.  Seperti halnya subak di Bali, suf di Nusa Tenggara Timur (NTT), so'bok adalah tradisi yang bisa menjadi benteng bagi warga setempat untuk menghadapi berbagai keretanan pangan. Berbagai studi menunjukkan bahwa kelaparan banyak melanda wilayah yang tidak memiliki aspek modal sosial yang kokoh, serta hilangnya solidaritas bersama.

Namun, benarkah tradisi so'bok itu telah punah? Suatu hari, saya mengunjungi dataran tinggi Nosu, yang berbatasan dengan Toraja. Saya melihat sawah-sawah luas yang menghampar. Seorang pemuda datang menghampiri saya dan bercerita kalau jenis padi yang ditanami adalah padi lokal sebab padi impor tak bisa bertahan ditanam di ketinggian. Saya lalu bertanya sesuatu:


"Bagaimana caranya kalian tahu kalau musim tanam telah tiba?"

"Biasanya, kami meminta bantuan pada seorang passo'bok untuk membaca bintang dan menafsir tanda-tanda alam," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun