perkenalkan saya yusran saputra mahasiswa jurusan agroteknologi.
mungkin dari kita masih banyak yang bertanya tanya tentang peranan teknologi pertanian di indonesia!
berikut 5 peranan teknologi pertanian di indonesia:
1. TransplanterÂ
Rekomendasi untuk Litbang atau Litbang Kementerian Pertanian terkait dengan teknologi tanam tanam adalah memberikan jarak tanam padi yang sesuai. Penerapan teknologi pertanian menggunakan konsep sistem jajar legowo yaitu konsep petani Jawa Timur saat menanam padi.Â
Transplantasi dapat meningkatkan hasil padi hingga 30%, mengapa? Karena ada jarak tanam padi yang tepat sehingga petani lebih mudah merawat padi. Untuk membeli satu mesin pencangkok, harganya mencapai Rp 75 juta.Â
Namun, pemerintah bisa memberikan bantuan ini kepada petani untuk menanam padi. Pencangkok padi ini didesain cukup ringan sehingga tidak menyulitkan petani.
2. Indo Combine HarvesterÂ
Penerapan teknologi pertanian selanjutnya dari Indo combine harvester akan memudahkan petani dalam melakukan proses panen padi mulai dari proses pemotongan, pengangkutan, perontokan, pembersihan, penyortiran, hingga masalah pengantongan.
Dengan menggunakan mesin combine harvester Indo, petani tidak perlu lagi membayar pekerja saat ingin memanen padi. Sebab, mesin ini bisa dioperasikan oleh tiga orang, dan kapasitas kerjanya hanya empat sampai enam jam per hektar sawah.
Teknologi ini dapat bekerja secara optimal jika petani menggunakannya di lahan basah.Â
Transplanter Indo combine memiliki gaya tekan, sehingga permukaan tanah dan memperkecil kemungkinan mesin tenggelam ke dalam tanah. Teknologi pertanian ini membantu petani menghasilkan hingga 99,5% biji-bijian bersih.
3. Mesin SortasiÂ
Benih Unggul Bibit unggul membantu petani untuk bercocok tanam dan memperoleh hasil yang berkualitas baik. Dulu, petani kesulitan menentukan bibit unggul agar bisa mendapatkan tanaman terbaik. Namun, kini penerapan teknologi pertanian semakin mudah dengan adanya mesin sortir benih unggul.
Misalnya pada pemilihan benih jagung hibrida yang merupakan benih berkualitas, tanaman tersebut mampu menghasilkan tongkol dengan kualitas unggul sehingga menghasilkan benih jagung yang lebih banyak.Â
Dengan bantuan mesin sortasi benih unggul, petani tidak perlu lagi khawatir menanam benih bermutu rendah.
4. Pengering KedelaiÂ
Petani yang mengeluhkan kualitas kedelai yang menurun setelah proses pengeringan tertunda, solusinya adalah dengan menggunakan alat pengering kedelai.Â
Alat ini bekerja dengan membantu proses pengeringan menjadi lebih singkat. Biasanya, petani harus menunggu hingga delapan hari hingga tanaman kedelai mengering. Namun dengan bantuan alat ini proses pengeringan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat yaitu dalam waktu satu hari.Â
Mesin ini juga mampu membuat daya tumbuh benih kedelai meningkat hingga 90,3%.
5. Instalasi Pengolahan Limbah
Masalah selanjutnya yang terjadi pada peternak di Indonesia adalah ketika limbah ternak tidak mendapatkan pengelolaan yang optimal. Anda sebenarnya bisa memanfaatkan limbah ternak dengan lebih efektif.
Risiko limbah adalah dapat mencemari lingkungan.Â
Jika petani tidak sempat mengolahnya, maka limbahnya tidak dimanfaatkan sebagai pupuk. Dengan instalasi limbah, barang atau sisa tanaman yang awalnya tidak berguna dapat diubah menjadi pupuk organik atau biogas.
Demikian informasi lengkap tentang penerapan teknologi pertanian dalam kehidupan petani di Indonesia.Â
Dengan berbagai teknologi tersebut dapat membantu produktivitas dan meningkatkan hasil panen.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI