Benih Unggul Bibit unggul membantu petani untuk bercocok tanam dan memperoleh hasil yang berkualitas baik. Dulu, petani kesulitan menentukan bibit unggul agar bisa mendapatkan tanaman terbaik. Namun, kini penerapan teknologi pertanian semakin mudah dengan adanya mesin sortir benih unggul.
Misalnya pada pemilihan benih jagung hibrida yang merupakan benih berkualitas, tanaman tersebut mampu menghasilkan tongkol dengan kualitas unggul sehingga menghasilkan benih jagung yang lebih banyak.Â
Dengan bantuan mesin sortasi benih unggul, petani tidak perlu lagi khawatir menanam benih bermutu rendah.
4. Pengering KedelaiÂ
Petani yang mengeluhkan kualitas kedelai yang menurun setelah proses pengeringan tertunda, solusinya adalah dengan menggunakan alat pengering kedelai.Â
Alat ini bekerja dengan membantu proses pengeringan menjadi lebih singkat. Biasanya, petani harus menunggu hingga delapan hari hingga tanaman kedelai mengering. Namun dengan bantuan alat ini proses pengeringan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat yaitu dalam waktu satu hari.Â
Mesin ini juga mampu membuat daya tumbuh benih kedelai meningkat hingga 90,3%.
5. Instalasi Pengolahan Limbah
Masalah selanjutnya yang terjadi pada peternak di Indonesia adalah ketika limbah ternak tidak mendapatkan pengelolaan yang optimal. Anda sebenarnya bisa memanfaatkan limbah ternak dengan lebih efektif.
Risiko limbah adalah dapat mencemari lingkungan.Â
Jika petani tidak sempat mengolahnya, maka limbahnya tidak dimanfaatkan sebagai pupuk. Dengan instalasi limbah, barang atau sisa tanaman yang awalnya tidak berguna dapat diubah menjadi pupuk organik atau biogas.
Demikian informasi lengkap tentang penerapan teknologi pertanian dalam kehidupan petani di Indonesia.Â
Dengan berbagai teknologi tersebut dapat membantu produktivitas dan meningkatkan hasil panen.