Mohon tunggu...
yusra Safitri
yusra Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

yusra Safitri, lahir di Meulaboh, aceh barat. Sedang menempuh pendidikan di STAIN Teungku Dirundeng, meulaboh dan senang membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Fake Friend, Penyebab, Solusi, Untuk mendapatkan Hidup Yang Lebih Baik Hidup Y

17 November 2024   13:20 Diperbarui: 19 November 2024   17:23 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Dalam perjalanan hidup, persahabatan menjadi salah satu hubungan yang paling berharga. Namun, tidak semua teman adalah sahabat sejati. Kadang, kita bertemu dengan "fake friend" atau teman palsu yang membawa masalah dalam hidup kita. Rasulullah juga bersabda:

"Teman yang baik dan teman yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin memberimu hadiah atau engkau membeli darinya, atau paling tidak engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi bajumu terbakar atau engkau mendapatkan bau yang tidak sedap." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan panduan ini, mari kita bahas lebih lanjut tentang penyebab, cara mengantisipasi, solusi untuk menghadapi fake friend.   dengan harapan bisa membantu  mengenali hubungan yang sehat dan tulus. 

Munculnya fake friend karna beberapa hal, yaitu :

1. Ketidaktulusan Niat

Sebagian orang menjalin hubungan hanya untuk kepentingan pribadi, seperti keuntungan materi atau sosial. Misalnya, dia ingin mendekati kita untuk PANSOS, ketika dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, disitu dia akan menjelek-jelekkan kita, playing victim untuk mendapatkan perhatian orang lain.

2. Rasa Iri dan Insecure
Fake friend sering muncul dari rasa iri. Mereka merasa harus bersaing atau bahkan menjatuhkan Anda untuk merasa lebih baik. Orang yang seperti ini kurang paham tentang manusia punya kelebihan di tempat masing-masing, tanpa harus menjatuhkan orang lain, seharusnya fokus pada tujuan diri sendiri.

3. Kurangnya Pemahaman tentang Nilai Persahabatan
Beberapa orang tidak memahami pentingnya hubungan yang tulus dan saling mendukung, sehingga mereka memperlakukan persahabatan sebagai sesuatu yang dangkal, padahal alangkah indahnya  persahabatan itu benar-benar tulus dan saling mendukung, disitu kita  bisa mencapai tujuan bersama, dan bisa mengubah hidup kita menjadi lebih bewarna.

Selain itu, fake friend juga menimbulkan masalah bagi diri kita, seperti sebagai berikut:

a. Emosi Negatif

 Rasa kecewa, marah, atau stres ketika mengetahui pengkhianatan. orang yang sudah kita percayai, tempat kita berbagi cerita, yang kita pikir sikapnya sudah kita tau seperti ini, rupanya itu hanya fiktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun