Awalnya Toula merasa mesti mengubah rutinitas hidupnya dengan mengikuti kursus komputer, bekerja, dan saling jatuh cinta dengan Ian Miller (John Corbett). Sebagai lelaki serius, Ian ingin bertunangan dan menikah dengan Toula. Tentu saja semuanya sukacita. Tapi Ian yang keturunan Italia membawa masalah. Bagi 'Yunani sejati', manusia itu hanya ada dua golongan: orang Yunani dan bukan orang Yunani. Â Â
Perbedaan-perbedaan pun terus mengalir sepanjang rencana dan pesta pernikahan. Keluarga besar Toula yang semua terlibat dan merasa berhak berekspresi dalam pernikahan, berbeda dengan keluarga Ian Miller yang hanya didatangi orang tua dan beberapa orang saudaranya. Ian yang vegetarian dan Bibi Voula yang siap memasakkan domba untuk menantu kesayangan.
Lewat peristiwa-peristiwa lucu bertemunya dua budaya yang berbeda ini, Nia Vardalos seperti yang ingin berucap: "Kita memang berbeda, Papa. Tapi perbedaan itu humoris. Cukup ditertawakan dan akhirnya diterima bahwa kita memang berbeda". Dan Papa yang dimaksudnya bukan hanya orang tuanya, orang Yunani ortodoks yang berpandangan seperti Gus, tapi juga meluas sampai ke negeri kita ke orang Jawa, Batak, Sunda, Minang, Papua, Bugis, dan juga China, India, Arab, dsb.Â
Film ini rasanya cocok ditonton berdua dengan pasangan. Ya, karena setiap pasangan, apakah itu pasangan berbeda suku, bangsa, bahkan tetangga sebelah rumah pun; selalu punya perbedaan yang sekali waktu mencuat menjadi permasahalan bersama. Bila kalian pasangan-pasangan yang sedang merasakan konplik dari perbedaan-perbedaan itu (budaya, pandangan, pendapat, atau sekedar berbeda pilihan capres), ingatlah pepatah film ini; itu semua adalah humor, Sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H