Mohon tunggu...
yus_nita
yus_nita Mohon Tunggu... Administrasi - BerEkspresi

berekspresi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

(RTC) Kapitan Jongker "Joncker Jouwa de Manipa"

11 November 2021   00:25 Diperbarui: 13 November 2021   21:22 1911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JEJAK KAPITAN JONKER di PULAU MANIPA

Selain Benteng Wantrouw. Beberapa situs yang berkaitan dengan keberadaan Kapitan Jongker masih dapat dilihat dan diceritakan di pulau Manipa. Sayangnya tidak ada dokumen resmi yang ditemukan terkait situs-situs  yang ada. Hanya secara turun temurun diceritakan kepada anak negeri di Pulau Manipa dan terpelihara dan dirawat setiap generasi. 

Angka Muka( Makam Jari Kapitan Jonker)

 Angka Muka, merupakan salah satu dari tempat peninggalan sejarah kapitan Jongkor , yang berada pada Area Desa (Negeri) Tumalehu Barat,Kecamatan Kepulauan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Lokasi Angka Muka, tepatnya berada pada puncak bukit kecil yang berjarak sekira 50 meter dari pemukiman warga setempat. 

Menurut keterangan dari Muhammad Hukumahu (80) tahun, warga desa tumalehu barat, menyebutkan bahwa, angka muka adalah salah satu tempat peninggalan sejarah kapitan Jongkor (Ahmad Sangajdi), dikarenakn karena, dipuncak bukit tersebut, terdapat makamnya (kuburan) Jari kapitan jongkor alias Ahmad Sangadji itu.  percaya atau tidak, di angka muka oleh beberapa warga  pernah menemukan meriam yang di percaya adah meriam kapitan Jongker.  Namun karna saat itu tak banyak warga yang berkunjung selain yang memiliki tanaman di areal tersebut, ketika mereka akan memberitahukan sanak saudaranya di rumah , saat kembali meriam itupu sudah tidak ada lagi. " Bila rejeki harusnya tidak usah takut dan memberi tahu warga, makanya lenyap begitu saja ,"Ujar warga yang pernah menemukannya.

Makam Jari Kapitan Jongker Foto : Yusnita
Makam Jari Kapitan Jongker Foto : Yusnita

Muhammad Hukumahu yang juga termasuk salah satu dari tokoh adat pada desa tumalehu barat, juga menyebutkan bahwa "Makam (kuburan) jari Kapitan Jongkor yang berada pada puncak bukit itu dan  disebut warga dengan nama angka muka (angkat muka). Dikisahkan  sebelum meninggalkan Pulau Manipa ketika hendak berperang Kapitan Jongkor sempat berwasiat pada sanak saudaranya saat itu dengan berkata, "Wahai saudaraku, jika keberangkatan beta (saya), dan sewaktu waktu jika beta mengalami kematian, maka beta akan memberikan tanda di Pulau Manipa bahwa beta telah meninggal".

Seiring berjalannya waktu, dan tahunpun silih berganti bersama kepergian Kapitan Jongkor, kehidupan kala itu pun berubah dari ingatan menjadi lupa pada sanak saudara kapitan , dan pada suatu hari salah satu dari saudara kapitan jongkor hendak mencari ikan   demi mencukupi kebutuhan keseharian mereka layaknya kebutuhan manusia saat ini. 

Mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap yang sederhana kala itu, saudaranya menuju pesisir pantai laut untuk ikan dengan menggunakan lo'o atau alat tangkap ikan tradisional  yang terbuat dari anyaman bambu.

"Setiap kali lo'o  dipasang yang tertangkap bukan ikan namun yang didapat adalah jari manusia, begitu dirinya mengetahui bahwa yang tertangkap adalah tangan, tangan tersebut dibuang, dan lo'o atau jalan dipasang lagi, dan yang tertangkap juga sepenggal tangan begitu seterusnya, ahirnya saudaranya pun bergegas pulang dengan membawa sepenggal tangan dan menceritakan kejadian tersebut pada saudaranya yang lain, pertemuan terjadi dalam seketika untuk membaahas pertanda apakah dengan penemuan sepenggal tangan itu, ternyata dipenggalan tangan yang ada terdapat sebuah cincin yang dimiliki kapitan jongkor (Ahmad Sangadji) dalam seketika saudara saudaranya pun mengingat atas wasiat yang pernah disampaikan kapitan jongkor sebelum meninggalkan pulau Manipa . 

Bahwa jika maut hendak menjemputnya maka dirinya akan memberi isyarat berwujud sebuah tanda bahwa dirinya akan meninggalkan dunia. Hingga ahirnya saudara saudaranya mengambil keputusan untuk memakamkan (Menguburkan) penggalan tangan itu itu dipuncak bukit dan diberikan nama Angka Muka. Dari kesaksian  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun