Apresiasi  dan terimakasih saya sebagai anak Negeri Pulau Manipa - Maluku juga masyarakat pulau Manipa kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku , Prof . Dr. Ir.  Marcus J. Pattinama  beserta jajarannya  yang telah menginisiasi terlaksananya Festival Kapitan Jongker 2021 dengan Tema : "ROMANSA PATRIOTISME MASA LALU MEMPERKUAT NASIONALISME MASA KINI"  . Dengan  melaksanakan rangkayan kegiatan tanggal 27-29 September 2021 diantaranya  Webinar Nasional dan Pagelaran Seni Budaya yang ditayangkan secara Virtual karena musim pandemik  namun dilaksanakan  dan berjalan lancar untuk memperkuat generasi saat ini  agar tidak melupakan sejarahnya .Â
Sejarah Sang Kapiten yang melegenda baik untuk anak muda Maluku. Maupun yang berada di luar Maluku.
Berbagai narasumber Nasional maupun dari Belanda dihadirkan Dinas Pariwisata Maluku  diantaranya Sejahrawan  Wem Manuhutu (mantan kepala Musium Maluku Belanda), "Babe"Ridwan Saidi (Sejahrawan) ,  Kepala Musium Jakarta,  J.J Rizal (Sejahrawan) , Patrik Matanasi (Tirto id) serta testimoni maupun keynote speaker yang bisa disaksikan pada https://www.youtube.com/c/DinasPariwisataMaluku dalam Webinar Seminar Nasional Festival Kapitan Jongker 2021   Â
Adalah Sejahrawan Belanda, Wem Manuhutu (mantan kepala Musium Maluku Belanda) dalam webinar tersebut menyampaikan bahwa dalam kariernya pada tahun 1666  Kapitan Jonker diangkat sebagai pemimpin semua orang Ambon di Batavia, 1667 beliau ikut bertempur di Makassar di Bawah kepemimpinan Cornelis Speelman . 1679 perang Trunajaya , 1681 ke Palembang dan Jambi hingga 1682 ke Banten dan pada  24 Agustus 1689 ada pertempuran  yang membuat Kapitan Jonker Meninggal.Â
Namun ditempat asalnya di pulau Manipa maupun bagi sebahagian orang percaya bahwa Tete Jongker menghilang menjadi burung saat akan ditembak belanda, Â Wallahualam Bissawab....
Bahkan begitu berkuasa Jongker dijamannya, namanya diabadikan menjadi kawasan Pejongkeran, Marunda sesuai dengan namanya.
Penggalan akhir kehidupan beliau adalah pahlawan yang menggerakkan perlawanan rakyat Jakarta Utara, Â rakyat Tanjung Priok rakyat Marunda terhadap Belanda.
Salah satu testimoni disampaikan  Rano Karno, mantan Gubernur Banten yang saat ini adalah anggota DPR RI Komisi X dalam  pada webinar Nasional Festival Kapitan Jonker 2021  mengungkapkan bahwa Banten dan Maluku memiliki Kedekatan Historis dalam menghadapi Kolonialisme. "Tokoh Kapitan Jonker bersama Ratu Bagus Abdul Kamal, keturunan Ratu Bagus dari Banten dan para pasukan Banten pernah bersatu, berencana, untuk  berbalik melakukan perlawanan  terhadap VOC Ketika pada saat itu semua  suku-suku dipaksa, dikotak-kotakan oleh VOC,"Tuturnya. Lanjutnya, inilah semangat persatuan yang terjadi beratus-ratus tahun  lalu dan patut diangkat demi persatuan Indonesia.
Sementara dikarenakan kisahnya yang melegenda di tempat asalnya Pulau Manipa hanya ada cerita secara turun temurun mengenai situs peninggalan Kapitan Jongker  (Jongkor) sendiri yang masih sangat lekat dalam ingatan warga.