Sehat itu mahal . Â Salah satu yang menjadi kebutuhan utama manusia dimuka bumi ini ialah membutuhkan udara bersih dan sehat. Tapi tentu tak mudah mewujudkannya.Â
Masyarakat sendiri berhak dapatkan lingkungan hidup yang sehat dan bersih . Namun polusi udara yang dipicu oleh penggunaan energi fosil (khususnya BBM) Â Sudah pada level membahayakan kesehatan dan keselamatan warga.
Untuk itu Butuh  Komitmen dalam sinergitas agar sosialisasi Program langit biru yang sudah digalakan pemerintah sejak 25 tahun yang lalu melalui Kementrian Lingkungan Hidup melali Peraturan Mentri Nomor 15 tahun  1996 untuk mencegah pencemaran udara dan mewujudkan perilaku sadar lingkungan baik dari sumber tidak bergerak (industri) maupun sumber bergerak yakni kendaraan bermotor dapat sampai ke semua  lapisan masyarat maupun pelosok negeri tak terkecuali Maluku yang dengan geografis kepulauan.
Saat ini kendaraan bermotor sangat banyak dan tidak seimbang dengan banyaknya tanaman tentunya  ini  adalah salah satu penghambat terjadinya pertukaran udara. Apalagi di era Pandemik Covid 19, kesehatan pun terancam dalam skala global  dan akan berdampak berat pada ekonomi .
Untuk itu sepatutnya Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah wajib lindungi warganya  dengan gmewujudkan kebijakan yang transformatif dalam penggunaan BBM ramah lingkungan . Â
Dalam sosialisasi melalui webinar 3 Maret 2021 yang di selenggarakan Kantor Berita Radio (KBR) yang bekerja sama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dengan tema Mendorong BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru mendapat sambutan baik para peserta.Â
Penggunaan premium merugikan konsumen. Masyarakat ingin berhemat malah malah boros dan merugi. Tentunya ini diperlukan edukasi yang tersinergi agar masyarakat lebih mengenal BBM ramah lingkungan tentunya.
Ketua YLKI Tulus Abadi  dalam webinar tersebut mendorong pemerintah untuk segera mengimplementasikan Program Langit Biru mengingat program yang di gulirkan tersebut sudah dimulai 25 tahun silam. " Sayangnya masih sulit terealisasi, untuk itu diperlukan  visi yang sama untuk secara konsisten mewujudkan dan menggunakan BBM ramah lingkungan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H