Mohon tunggu...
Yusnita Yusnita
Yusnita Yusnita Mohon Tunggu... -

saya bukan penulis tapi suka menulis..

Selanjutnya

Tutup

Money

Cobalah mengerti

29 Juli 2010   08:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di pojok dapur yang sempit itu, seorang kakek tua duduk menghabiskan buburnya sambil menelan air mata...


Ia baru saja menjatuhkan sebuah gelas..
Hanya sebuah gelas... tapi mengapa anak dan menantunya bisa begitu marahnya pada dirinya, mencaci maki dirinya...


Padahal ia yang sudah tua dan renta ini cuma menginginkan sedikit saja pengertian anak dan menantunya..

Andai saja anak dan menantunya mau mengerti kenapa ia kadang selalu menjatuhkan barang... Andai ia masih muda dan sehat, tentu ia juga tidak mau merepotkan orang lain..


Andai saja anaknya memahami bahwa ketika kecil, anaknya juga sering memecahkan barang, tapi tidak sekalipun ia marah pada anaknya.. Tidak sekalipun ia merasa anaknya merepotkannya. Dengan sabar ia selalu membereskan setiap kepingan kaca yang jatuh berserakan dibuat oleh anaknya kala itu.......

Tapi mengapa sekarang anaknya tidak bisa belajar bersabar menghadapi dirinya yang sudah tua dan lemah ini ?

Menantu si kakek yang melihat hal tersebut menjadi emosi, memungut gelas tersebut sambil mencaci tak karuan. Sang suami pun turut mengomel.

Kemudian sang suami menarik istrinya ke kamar. Kedua suami istri itu terlibat perbincangan:

Suami= Aku sudah putuskan. Kita bawa ayah ke panti jompo saja.
Istri= Baiklah.. Tapi..
Suami= Tapi apa lagi ?!!!! Pokoknya aku tidak mau lagi mendengar keributan di rumah ini !
Istri= Tapi mas.. Mau dibawa ke panti jompo mana ?
Suami= Deli Serdang.
Istri= Jauh sekali.
Suami= Iya. Besok pagi-pagi sekali aku akan berangkatkan ayah ke sana. Kita tidak bisa terus menerus seperti ini lagi.
Istri= Oke. Aku akan segera mengemasi bajunya.

Suami = Lekas !

Seorang anak kecil datang menghampiri mereka.

Anak= Papa... Papa... Kakek mau dibawa ke mana ? Panti jompo ?

Mama= Iya panti jompo, tempat di mana kakek akan mendapat banyak teman-teman seumuran kakek.

Anak= Jadi semuanya sudah tua-tua ya , Ma ?

Mama= Iya, benar sekali.

Anak= Kalau sudah tua, nantinya semua orang-orang tua tinggalnya di panti jompo ya, Ma ? Apakah nanti kita akan sering mengunjungi kakek di sana ?

Mama= (menatap suaminya, meminta jawaban suaminya)

Papa= Kamu kok banyak tanya sih?

Anak= Aku cuman ingin tau, Pa.

Papa= Anak kecil jangan banyak nanya !

Mama= Panti jompo itu tempat untuk orang-orang tua. Ya, kita akan ke sana mengunjungi kakek sewaktu-waktu.

Anak= Apa bedanya dengan panti asuhan ?

Mama =Panti asuhan untuk anak-anak yatim piatu.

Anak= Jadi panti jompo untuk orang-orang tua. Panti asuhan untuk anak-anak.

Mama= Kamu benar.

Anak= Tapi kenapa kakek dan nenek dulu tidak membawa mama dan papa tinggal di panti asuhan ya ?

Papa = Apa maksudmu, nak ?

Anak = Iya, pa. Kalau papa boleh membawa kakek ke panti jompo. Berarti kakek dulu juga boleh membawa papa tinggal di panti asuhan. Dan kakek juga boleh sesekali mengunjungi papa dan mama, bukan ??

Kedua suami istri itu tertegun mendengar ucapan anak mereka.

Mama= Itu tidak sama, nak. Panti jompo untuk orang yang sudah tua.

Anak= Kalau begitu, nanti kalau papa dan mama sudah tua, aku juga akan mengirim papa dan mama tinggal di panti jompo.

Kedua suami istri itu saling memandang, terdiam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun