Ada yang tak bisa terlupakan dalam setiap khayalan
Ada yang selalu tersirat dalam setiap ucapan
Dan ada yang hanya bisa dikenang
(ah,,, “Aku ingin memutihkan tubuhku”)
Kenapa harus kalimat itu yang terucap?
Kenapa bukan yang lain?
Apakah itu adalah salah satu sign dari sekian banyak ucapan yang bermakna kias?
Dan kenapa aku tidak bisa memaksakan otakku tuk memaknai rangkaian kata tersebut?
Apakah karena aku orang yang tolol?
Apakah karena aku bukan seorang paranormal?
Atau…
Apakah karena aku tidak punya six sense yang bisa menerawang jauh?
Yup,,, itulah aku yang tak bisa memaknai sebelumnya,
Kini…
Kalimat itu terus terukir di pantai sanubariku
Kau telah memutihkan tubuhmu dengan balutan kain kafanmu…
Semuanya kini tinggal kenangan indah yang tersandar di bawah batu nisanmu di bulan April…
Luwuk, December 22, 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H