Mohon tunggu...
Yusniarti Anggraini
Yusniarti Anggraini Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Semarang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Penjualan Kemiskinan Oleh Media Indonesia

14 Oktober 2014   20:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:02 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua negara sudah mengetahui bahwa Indonesia adalah merupakan negara yang masih berkembang, belum memenuhi standart untuk menjadi dan mendapat julukan sebagai negara maju. hal ini berkaca pada penduduknya yang mayoritas masih miskin dan para wakil rakyat yang menyerobot uang rakyatlah yang semakin memperparah keadaan Negara Indonesia. bagaimana tidak, kami rakyat yang telah bersusah payah menyisihkan rupiah demi rupiah untuk membayar pajak tapi hasilnya apa? uang hilang alias dikorupsi oleh para wakil rakyat sendiri, puan dan tuan sebenarnya wakil rakyat atau perampok yang hanya berkedok wakil rakyat ?

Coba perhatikan nasib korban lapindo, rakyat miskin yang semakin merajalela, rakyat yang terkena busung lapar... parahnya lagi sekarang kemiskinan malah menjadi peluang bagi pemilik media untuk memamerkan kemiskinan Indonesia, terbukti dengan adanya acara atau program-program yang khusus menayangkan bagaimana susahnya menjalani hidup ini. Tak usah kalian menambah beban para rakyat tidak mampu, karena beban yang mereka pikul pun sudah berat.

Saya sendiri terkadang heran, orang miskin kok malah dipamerin kan ya kasian, kalau toh mau niat bantu ya sudah bantu saja, tidak perlu berkoar-koar dan mengaku dari stasiun televisi yang mana lagi. ya mungkin kalian para sutradara dan pejabat belum pernah ngerasain hidup serba kekurangan kali ya, jadi melakukan apa saja seenak jidat kalin, coba kalian yang diperlakukan seperti itu ?

Banyak kok dari Negara Indonesia yang harus ditonjolkan kecuali rakyat miskinya, semisal pariwisatanya, nah kalau seperti itu kan malah bisa lebih bernmanfaat dan meningkatkan defisit negara lalu uangnya buat bantu rakyat yang sekiranya kurang mampu. so thing smart.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun