III.
Embun, Senja...
Dua nuansa pada waktu yang berbeda.
Namun selalu bisa menghadirkan asaku pada kabut embun dan langit senja
Menggantung harapku di antara barisan mimpi-mimpi yang tak tereja oleh kata,
Yang tak terurai oleh retorika indah..
Atau melalui paparan yang logis. Ha, andai rasa ini bisa ia rasakan.
IV.
Aku berharap pada angin, lirih menerpa wajah yang nanar akan kerinduan..
Kapan ia akan membawa serta ragaku kepadanya
Yang sebelumnya tak pernah terjamah..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!