Mohon tunggu...
yusnanihelmi
yusnanihelmi Mohon Tunggu... Guru - guru, ibu rumah tangga,

fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati Batu

14 Juni 2023   17:51 Diperbarui: 14 Juni 2023   17:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

amarah menguasai jiwa hampa

pintu penyesalan telah terkunci

berpetualang rugi berkeliling benci

kicauan bodoh miskin papa

doa dan usaha tiada putus

mengharap hidayah tembus hancurkan noda

bagai air dicincang tak bisa putus

sebelum badan terbungkus keranda

Taubatlah wahai jiwa

sebelum badan terbaring lemah

jiwa terlunta-lunta hilang arah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun