Kita juga bisa berfoto ria, karena museum ini memiliki desain yang modern dan estetik. Kalau kata anak zaman now, setiap sudutnya instragammable.Â
Seperti melakukan perjalanan di mesin waktu, selanjutnya kami dibawa ke Bale Indung Rahayu. Museum ini memiliki arti, "Tempat Kemuliaan Ibu."Â
Terletak di Jalan RE Martadinata No. 10, museum ini bertutur tentang proses kelahiran manusia dan peran seorang ibu dalam merawat anak-anaknya dengan sentuhan budaya sunda. Kehidupan dan perjalanan hidup manusia di alam sunda ditampilkan secara apik melalui seni relief, lukisan, pahat dan bangunan.Â
Bagi pengunjung yang lahir di era 80-an atau 90-an bisa bernostalgia ke masa kanak-kanak. Beberapa seni relief permainan tradisional yang dulu sering kita mainkan, bisa kita lihat di sini. Bahkan kita juga bisa bermain congklak loh...Â
Setelah itu, kami menuju ke Galeri Wayang yakni salah satu objek wisata edukasi dan budaya di Purwakarta yang menyajikan beragam koleksi wayang nusantara. Macam wayang yang ditampilkan di galeri ini di antaranya Wayang Betawi, Wayang Capak Cirebon, Wayang Klitir Surabaya, dan Wayang Suket.Â
Menikmati Sate MaranggiÂ
Dolan ke Purwakarta tidak lengkap rasanya jika belum mencicipi Sate Maranggi. Saking khasnya, mudah bagi kita menemukan tempat untuk menikmati makanan satu ini.Â
Meski begitu, kali ini kami memutuskan untuk menikmati Sate Maranggi di Kampung Maranggi Plered yang terletak di Kecamatan Plered. Rupanya di sana ada puluhan penjual Sate Maranggi. Tempatnya juga bersih dan nyaman. Lokasinya pun strategis karena dekat dengan Stasiun Plered.Â
Sate Maranggi ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan sate-sate nusantara lainnya. Sate Maranggi dibuat dengan menggunakan daging sapi dan kambing segar, serta disajikan dengan sambal, ketan bakar atau nasi timbal.Â