Ia sangat berharap, kami dapat membantu pemerintah daerah dalam memulihkan sektor pariwisata pasca pandemi, serta ekonomi melalui promosi produk-produk UMKM.Â
Menurut Bapak Acep, Purwakarta memiliki banyak tempat-tempat wisata yang menarik. Baik itu wisata sejarah, alam, maupun kuliner.Â
Tak hanya Sate Maranggi, tapi banyak aneka kuliner yang dapat memanjakan lidah traveler bila berkunjung di Purwakarta. "Kalau mau makan enak, datang saja ke Purwakarta," celetuk salah satu staf Disporaparbud Purwakarta yang juga hadir menyambut kami.Â
Pada saat bersamaan, Bapak Acep juga turut memperkenalkan beberapa usaha kuliner dan oleh-oleh Kabupaten Purwakarta yaitu Nago Kacang Ciganea, Anyelir Cake Purwakarta, Pasmini, Herblass Indonesia, Perpustakaan Desa Sumurunggul, dan Momdi's Kitchen.Â
Menjelajah Masa Lalu
Seorang penulis film asal negeri Paman Sam, Michael Crichton pernah mengatakan begini, "If you don't know history, then you don't know anything. You are a leaf that does not know it is part of a tree."
Yang artinya, "Jika kamu tidak tahu sejarah, maka kamu tidak tahu apa-apa. Kamu adalah daun yang tidak tahu bahwa itu adalah bagian dari pohon."Â
Begitu pentingnya mengenal sejarah, maka tak heran bila pemerintah Kabupaten Purwakarta membangun beberapa museum di pusat kota. Di antaranya adalah Bale Penyawangan Diorama Nusantara, Bale Penyawangan Diorama Purwakarta, Bale Indung Rahayu, dan Galeri Wayang.Â
Kami pun diajak mengunjungi beberapa museum itu. Di mulai dari Bale Penyawangan Diorama Nusantara, karena lokasinya tak jauh dari Disporaparbud. Tepatnya ada di Jalan K.K. Singawinata atau dekat dengan Stasiun Purwakarta dan Taman Air Mancur Sri Baduga.Â
Bale Penyawangan Diorama Nusantara ini merupakan museum sejarah nusantara yang menyuguhkan informasi kekayaan budaya nusantara dengan cara yang asyik. Pengunjung dijamin tak akan bosan. Ketika masuk, kita dapat belajar tentang peradaban manusia di Indonesia dan perkembangannya dari masa ke masa menggunakan teknologi digital.Â