Mohon tunggu...
Siti Yusmida
Siti Yusmida Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN Palangkaraya

mahasiswa IAIN palangka raya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjadi Cuaca Panas Ekstrem di Beberapa Negara Asia, Berdampak pada Perekonomian Dunia?

3 Mei 2023   16:43 Diperbarui: 3 Mei 2023   16:46 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Baru baru ini seperti yang kita ketahui  di Indonesia khususnya di bagian kota tertentu mengalami cuaca panas yang sangat ekstrem, ternyata gelombang panas juga terjadi di beberapa negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos yang telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40C yang sudah berlangsung beberapa hari, namun ternyata Indonesia tidak masuk ke dalam daftar  negara  gelombang panas, panas di Indonesia di akibatkan  adanya gerak semu matahari, sehingga beberapa kota di Indonesia mengalami cuaca panas.

Salah satunya kota palangkaraya kalimantan tengah menduduki peringkat tertinggi melalui pengamatan stasiun BMKG suhu  mencapai 37,2C berkisar dari tanggal 24-25 april 2024 -katadata. Fenomena adanya gerak semu matahari ini merupakan suatu siklus yang biasa juga terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya. Namun jika udara panas setiap tahunnya terasa jauh lebih panas tentunya hal ini berkaitan dengan pemanasan global.

          Bagaimana jika cuaca ekstrem panas terjadi secara berkepanjangan di beberapa negara? hal ini tentunya akan berdampak pada perekonomian dunia. Dikutip dari inilahcom"sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa ekonomi negara bagian AS cenderung tumbuh lebih lambat selama musim panas yang relatif panas. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahunan turun 0,15-0,25 poin persentase untuk setiap 1 derajat Fahrenheit (0,56 derajat Celcius) bahwa suhu musim panas rata-rata suatu negara di atas normal".

           Kemudian di kutip dari detikcom"Sejak lama Sri Mulyani sudah menyoroti dampak perubahan iklim terhadap perekonomian dunia. Jika produksi karbondioksida (CO2) semakin besar, akhirnya dunia akan menghangat dan memicu global warming. Kalau perekonomian dan kegiatan manusia memproduksi CO2 terlalu banyak dan no body care itu disebut sebagai market failure. Nyata-nyata ini bisa membahayakan dunia, namun tidak ada yang bisa mengoreksi," kata Sri Mulyani dalam Seminar Strategi Capai Ekonomi Kuat & Berkelanjutan di Tengah Risiko akhir tahun lalu"

Lantas akankah perekonomian dunia menurun hanya karena cuaca ekstrem panas berkepanjangan?

Tentunya hal ini akan sangat berdampak pada suatu perekonomian jika tidak ada antisipasi dari pemerintah. Mohammad Faisal direktur CORE Indonesia menjelaskan "Aktivitas pekonomian bisa menjadi terhambat dan kegiatan produksi pabrik akan terhenti karena adanya heat wave di mana para pekerja menyelamatkan diri dari cuaca ekstrem sehingga berdampak berhentinya aktivitas ekonomi ," dikutip dari  infobanknews.

 Dari paparan di atas sudah jelas sekali jika terjadi perubahan iklim atau cuaca panas ekstrem, sangat nerdampak pada beberapa sektor perekonomian seperti pada sektor pertanian seperti menurunnyaa hasil panen dan pangan, selanjutnya berdampak pada sektor insfrastruktur karena permintaan jika hawa panas terjadi secara bekerpanjangan maka permintaan masyarakat pada AC meningkat dan menambah beban listrik berdasarkan Riset Stone pada 2021.  Selain itu di kutip dari coaction.Id " pada penelitian Dobney pada 2008, rel kereta bisa rusak  jika suhu melampaui rancangannya. 

Tak hanya itu, riset Smoyer-Tomic dan tim pada 2003 mengatakan," suhu tinggi bisa menyebabkan jalan-jalan meleleh dan menempel pada ban kendaraan. Efektivitas pendinginan mesin kendaraan juga akan berkurang dan menambah kemungkinan pecahnya ban." Hal ini sangat menghambat kegiatan masyarakat dalam bekerja dan dampak lebih besar terhentinya kegiatan ekspor dan impor suatu negara. Maka sangat lah jelas perubahan iklim atau panas ekstrem sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian di suatu negara ataupun dunia.

Terkait dengan permasalahan di atas perlu sekali pemerintah memikirkan antisipasi jika terjadi cuaca ekstrem berkepanjangan, hal itu tentunya kita sebagai masyarakat harus ikut membantu an mengantisipasi cuaca panas ekstrem terjadi mungkin dengan melakukan hal kecil seperti menghemat penggunaan energi listrik dirumah, kurangi sampah,menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, berjalan kaki atau menggunakan sepeda dalam rangka mengurangi pemakaian kendaraan umum, dan mengurangi penggunaan barang yang tidak bisa terurai agar limbah sampah cair atau padat dapat dikelola atau di daur ulang.

 Hal ini juga tentunya harus di bantu oleh perusahaan perusahaan besar agar tidak melalukan tebang pohon sembarangan dan melakukan reboisasi.

           Mengapa harus melakukan itu? Karena cuaca panas ekstrem yang terjadi akhir -- akhir ini sangat berkaitan erat dengan pemanasan global, maka jika kita tidak menyadari nya dari sekarang bukan hanya perekonomian yang menurun kehidupam duniapun akan punah seiring berjalannya waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun