Mohon tunggu...
Yusmiati Wiyono
Yusmiati Wiyono Mohon Tunggu... Guru - TK Galura Winaya

Belajar hal yang baru merupakan tantangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebaikan Rani Mengubah Sikap Temannya yang Sombong

14 Februari 2023   22:04 Diperbarui: 14 Februari 2023   22:16 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen

Kebaikan Rani mengubah sikap temannya yang sombong

Karya Yusmiati

Riri adalah seorang anak perempuan yang memiliki orang tua yang sangat kaya, Riri  merasa dirinya paling cantik, paling kaya dan merasa paling hebat. 

Riri merupakan salah satu murid kelas 3 di SMP Pelita Harapan,  semua teman Riri merasa takut dan tidak ada yang berani untuk menegurnya. Riri selalu mengancam teman-temannya jika melaporkan tingkah lakunya  ke wali kelas, mereka akan dikeluarkan dari sekolah ini dengan bantuan ayahnya yang menjadi salah satu donatur tetap sekolahnya. Karena itu tak seorangpun berani melaporkan tingkah laku Riri terhadap Wali kelasnya karena takut dikeluarkan dari sekolah.

Setiap bertemu dengan temannya Riri selalu berkata " aku anak yang paling cantik disekolah ini, kalian tidak boleh bermain dengan aku, terutama kamu Rani... kamu jelek aku tidak suka melihat muka kamu itu...". 

Rani merasa sedih ketika Riri menghinanya.. Tapi Rani memiliki sahabat yang selalu menghiburnya ketika Rani  di hina sama Riri...

sahabatnya  selalu ada untuknya. "Rani kamu jangan bersedih apa yang di bilang Riri semua tidak benar, kamu cantik kok... kata Tuti. "

"Iya, terima kasih Tuti kau selalu ada bersamaku untuk menghiburku, kau memang sahabatku yang paling baik... kata Rani terhadap Tuti."

 Hanya ada Tuti yang selalu siap membela Rani, ketika Riri menghinanya sedangkan teman-teman yang lain takut kepada Riri.

Tetapi walaupun Rani selalu di hina Riri, dia selalu bersikap baik terhadap Riri. Rani selalu berdo'a kepada Allah agar Riri bisa berubah menjadi anak yang berakhlak baik.

Di sekolah bel pulangpun berbunyi, Riri dan teman-teman yang lain  pulang ke rumah mereka. Seperti biasa Rani pulang bersama Tuti,  sedangkan Riri pulang sendiri  tidak di jemput orang tuanya karena sibuk bekerja.. Kring telepon berbunyi dari jauh suara ibu Riri  berbicara terdengar  dengan keras" Riri sayang hari ini pulang sendiri ya, ayah sama ibu lagi ada rapat.... "

 " Iya mamah, sahut Riri...."

Akhirnya Riri pulang sendiri  berjalan menyusuri jalan yang sepi, tiba-tiba ada dua preman yang menghadang langkah kaki Riri dan mengganggunya. "Hai anak cantik sendirian aja nih... kata salah satu preman."

Riri merasa ketakutan, dia menengok kekanan dan kiri melihat ke sekelilingnya siapa tau ada orang yang bisa menolongnya. Tapi sia-sia tidak ada seorangpun ditempat itu. "Siapa kalian, jangan halangi langkahku, aku mau pulang... Kata Riri terhadap kedua preman tersebut."

"Kamu ikut kami saja ya cantik.... sahut preman yang satunya." Dan tiba-tiba salah satu tangan preman itu menarik tangan Riri, Riri kaget kemudian berteriak minta tolong.... "Tolong-tolong adakah orang yang dapat menolong aku...siapa saja tolong aku... "

Kedua preman tersebut tertawa puas melihat Riri yang ketakutan, "ayo kita bawa anak cantik ini ke markas... kata salah satu preman."

" Oke... Anak cantik ini bisa kita jual jawab teman preman."

Dari kejauhan ada Rani dan Tuti yang kebetulan melewati tempat itu melihat preman-preman yang sedang menarik tangan Riri.  Rani mengajak Tuti untuk menolong  Riri, tapi Tuti tidak mau karena masih kesal kepada Riri yang selalu menghina sahabatnya Rani.

"Kenapa kamu mau menolongnya, Ririkan jahat sama kamu Ran terus kita juga perempuan apa bisa melawan kedua preman itu, aku tidak berani Ran mendingan kita pulang cari pertolongan ke yang lain.. Kata Tuti."

"Tapi kita harus segera menolongnya nanti keburu preman itu kabur bawa Riri pergi.. kalau begitu kamu cari bantuan biar aku yang kesana... Kata Rani."

"Apa kamu bisa melawan kedua preman tersebut Ran, aku takut kau kenapa --kenapa.. Kata Tuti."

"Kamu tenang saja, insyaallah aku bisa melawan kedua preman itu, ayo kamu cari bantuan... Kata Rani." Akhirnya Tuti pergi meninggalkan Rani untuk mencari bantuan. Sedangkan Rani menghampiri kedua preman tersebut.

"Hai preman lepaskan temanku, kenapa kalian mau membawanya pergi... Kata Rani."

" Rani tolong aku  dari preman-preman ini.... Riri meminta tolong sambil menangis."

"Kamu siapa, enak saja menyuruh kami melepaskan si cantik ini. Apa kamu juga mau sekalian ikut kami.... Sahut salah satu preman."

"Lepaskan temanku, dengan cepat Rani menendang keras salah satu preman sampai terjungkal  menghantam pohon dan pingsan." Melihat temannya pingsan salah satu preman yang memegangi tangan Riri, menyerang Rani dengan pukulannya, tapi Rani bisa menghindar dan balas menyerang preman tersebut sampai tidak berdaya. Akhirnya Riri selamat dari preman-preman itu.

Tidak beberapa lama kemudian, Tuti datang dengan polisi. Dan kedua preman itu ditangkap sama polisi.

"Tuti bingung kenapa kedua preman itu sudah tergeletak. Ran kamu apakan mereka, kok semuanya sudah tergeletak begitu...  Kata Tuti."

"Aku tadi menyerang kedua preman tersebut sampai mereka kalah.. Kata Rani."

"Kamu bisa beladiri Ran, kapan kamu bisa beladiri kok kamu tidak bilang bahwa kamu bisa beladiri... kata Tuti."

"Sejak kecil aku diajari oleh ayah aku, dulunya ayah aku adalah pelatih ilmu  beladiri. Tetapi sekarang ayahku sudah tidak melatih lagi kerena sedang sakit, aku juga tidak mau menunjukan bahwa aku bisa beladiri... Kata Rani."

Riri tiba-tiba memeluk Rani sambil menangis meminta maaf karena selalu menghinanya, dan tidak menyangka kalau Rani mau menolongnya, padahal dia selalu berbuat jahat pada Rani.

"Maafkan aku Rani, aku selalu berbuat jahat sama kamu, tetapi kamu malah baik menolong aku.. Kata Riri."

"Iya Riri, tidak apa-apa sebagai teman aku pasti akan membantu temanku yang sedang mengalami kesulitan... Jawab Rani."

"Kamu sangat baik hati, mau menolong aku dan aku sadar bahwa sikapku selama ini tidak baik, aku selalu bersikap sombong dan jahat sama kamu tetapi kamu sebaliknya, kamu sangat baik dan tidak sombong. Sekali lagi aku minta maaf sama kamu Rani dan juga Tuti... Kata Riri."

"Iya Riri, kami sudah memaafkanmu.  Ya sudah sekarang kita pulang, biar kami antar kamu pulang Riri... Kata Rani.."

 Preman --preman itu akhirnya di bawa ke kantor Polisi, " terima kasih nak sudah membantu Polisi menangkap preman-preman ini.. Kata salah satu Polisi."

" Iya pak Polisi, sama-sama... Jawa Rani."

Sesampainya di rumah, Riri melihat ada mobil orang tuanya  di garasi. Bergegas Riri masuk dengan Rani dan Tuti menemui orang tuanya. Kemudian Riri menceritakan semua kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya.

"Terima kasih Rani dan Tuti sudah membantu anak om dan tante... Kata ayah Riri."

" Sama-sama om dan tante... Kalau begitu kami permisi dulu om dan  tante.. Kata Rani."

Keesokan harinya di sekolah, Riri bersikap baik dan menyapa semua  teman-temannya dan meminta maaf kepada mereka semua.

Teman-teman Riri merasa senang karena sekarang Riri menjadi anak yang baik, tidak sombong dan suka membantu sesama. Riri, Rani dan Tuti akhirnya menjadi sahabat yang saling mendukung satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun