Di sekolah bel pulangpun berbunyi, Riri dan teman-teman yang lain  pulang ke rumah mereka. Seperti biasa Rani pulang bersama Tuti,  sedangkan Riri pulang sendiri  tidak di jemput orang tuanya karena sibuk bekerja.. Kring telepon berbunyi dari jauh suara ibu Riri  berbicara terdengar  dengan keras" Riri sayang hari ini pulang sendiri ya, ayah sama ibu lagi ada rapat.... "
 " Iya mamah, sahut Riri...."
Akhirnya Riri pulang sendiri  berjalan menyusuri jalan yang sepi, tiba-tiba ada dua preman yang menghadang langkah kaki Riri dan mengganggunya. "Hai anak cantik sendirian aja nih... kata salah satu preman."
Riri merasa ketakutan, dia menengok kekanan dan kiri melihat ke sekelilingnya siapa tau ada orang yang bisa menolongnya. Tapi sia-sia tidak ada seorangpun ditempat itu. "Siapa kalian, jangan halangi langkahku, aku mau pulang... Kata Riri terhadap kedua preman tersebut."
"Kamu ikut kami saja ya cantik.... sahut preman yang satunya." Dan tiba-tiba salah satu tangan preman itu menarik tangan Riri, Riri kaget kemudian berteriak minta tolong.... "Tolong-tolong adakah orang yang dapat menolong aku...siapa saja tolong aku... "
Kedua preman tersebut tertawa puas melihat Riri yang ketakutan, "ayo kita bawa anak cantik ini ke markas... kata salah satu preman."
" Oke... Anak cantik ini bisa kita jual jawab teman preman."
Dari kejauhan ada Rani dan Tuti yang kebetulan melewati tempat itu melihat preman-preman yang sedang menarik tangan Riri.  Rani mengajak Tuti untuk menolong  Riri, tapi Tuti tidak mau karena masih kesal kepada Riri yang selalu menghina sahabatnya Rani.
"Kenapa kamu mau menolongnya, Ririkan jahat sama kamu Ran terus kita juga perempuan apa bisa melawan kedua preman itu, aku tidak berani Ran mendingan kita pulang cari pertolongan ke yang lain.. Kata Tuti."
"Tapi kita harus segera menolongnya nanti keburu preman itu kabur bawa Riri pergi.. kalau begitu kamu cari bantuan biar aku yang kesana... Kata Rani."
"Apa kamu bisa melawan kedua preman tersebut Ran, aku takut kau kenapa --kenapa.. Kata Tuti."