Mohon tunggu...
Yusmiati Wiyono
Yusmiati Wiyono Mohon Tunggu... Guru - TK Galura Winaya

Belajar hal yang baru merupakan tantangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

14 Februari 2023   19:32 Diperbarui: 14 Februari 2023   19:37 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yusmiati 

CGP Angkatan 6

Kabupaten Majalengka

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki berkaitan erat dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Patrap Triloka adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh R.M. Suwardi Suryaningrat yang kita kenal sebagai Ki Hajar Dewantara, selaku pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa yang terkenal dengan semboyannya : Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani di depan memberi teladan, ditengah membangun motivasi/dorongan, dibelakang memberi dukungan. Berdasarkan hal tersebut, sebagai seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya menerapkan konsep-konsep pengambilan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid. Diantaranya dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

  • Empat paradigma dalam pengambilan keputusan, yaitu (1) individu lawan masyarakat (individual vs community), (2) Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( Justice vs Mercy), (3) Kebenararan lawan kesetiaan (Truth vs Loyality), Jangkah pendek lawan jangka Panjang (Short Term vs Long Term).
  • Tiga prinsip dilema etika yaitu : (1) Berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking), (2) Berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking), (3) Berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking)
  • Sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan di antaranya: (1) Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini, (2) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, (3) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, (4) Pengujian benar atau salah, terdiri atas : Uji Legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Halaman Depan Koran, dan Uji Panutan/Idola, (5) Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, (6) Melakukan Prinsip Resolusi, (7) Investigasi Opsi Trilema, (8) Buat Keputusan, (9) Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.
  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Seorang Pendidik tentunya memiliki nilai dan peran dalam menuntun segala kodrat murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan belajar anak, baik untuk dirinya sendiri, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Dan tertanam nilai-nilai kebajikan, seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Nilai-nilai tersebut akan sangat berpengaruh pada saat pengambilan sebuah keputusan. Sebagai seorang Pemimpin Pembelajaran,  harus memiliki nilai kebajikan universal dalam diri  dan menganut 3 prinsip dalam setiap pengambilan keputusan. Karena nilai-nilai  yang tertanam dalam diri akan mendasari pemikiran kita dalam mengambil sebuah keputusan  dalam dilema Etika.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya?

Materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching' (bimbingan) yang diberikan oleh Instruktur, Fasilitator dan Pengajar Praktik dalam proses pembelajaran sangat bermanfaat, efektif membantu dan memberi pemahaman saya bagaimana seharusnya seorang pemimpin mengambil keputusan. Materi Coaching sendiri merupakan sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi masalah, berorientasi pada hasil, dan sistematis. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Coahing bisa di lakukan oleh pemimpin pembelajar dalam pengambilan keputusan dan keputusan yang diambil harus didasarkan paradigma yang terjadi, prinsip berfikir yang tepat serta melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Pengambilan keputusan tersebut akan efektif bila kita sudah memperhatikan paradigma, prinsip dan langkah pengambilan dan pengujian tersebut dengan tepat dan memastikan tidak ada satupun dari langkah pengambilan dan pengujian tersebut terlewat. Penggambilan keputusan tersebut salah satu langkah dalam uji benar salah terbukti, maka jangan diteruskan untuk mengambil keputusan karena kemungkinan besar bahwa situasi tersebut merupakan sebuah bujukan moral. Tetapi sebaliknya jika Penggambilan keputusan tersebut salah satu langkah dalam uji benar dan benar terbukti maka hal itu merupakan dilema etika.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan seorang guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika. Dengan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berelasi / menjalin hubungan sosial (relationship skill) yang baik maka seorang  guru dapat melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan serta menghasilkan keputusan yang didasrkan atas nilai-nilai kebajikan dan berpihak kepada murid. Selain kerampilan sosial emosional tersebut pengambilan keputusan juga harus dilakukan dengan kesadaran penuh (mindfulness), sadar akan pilihan yang akan diambil dan sadar dengan segala konsekuensi dari pilihan yang sudah diputuskan buatlah keputusan saat hati dan pikiran sudah tenang agar keputusan yang diambil tepat.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Kerampilan sosial emosional dalam pengambilan keputusan juga harus dilakukan dengan kesadaran penuh (mindfulness), sadar akan pilihan yang akan diambil dan sadar dengan segala konsekuensi dari pilihan yang sudah diputuskan. Buatlah keputusan saat hati dan pikiran dalam keadaan tenang. Jangan mengambil keputusan dalam kondisi marah karena saat itu kita tidak bisa berfikir secara jernih.  Dan dengan menggunakan keterampilan coaching dapat memprediksi hasil serta melihat berbagai opsi dalam pengambilan keputusan yang tepat serta  sesuai nilai-nilai kebajikan.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Pengambilan keputusan yang tepat tentu akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, konsudif, aman dan nyaman. Karena keputusan yang didasari oleh nilai-nilai kebajikan universal dan berpihak kepada murid  dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, dapat mewujudkan  kesejahteraan/ well-being memiliki sikap yang positif. Selain itu pengambilan keputusan yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan dan berpihak kepada murid juga akan meningkatkan pembelajaran akademik, sosial dan emosional pada murid. Serta mewujudkan lingkungan belajar positif yang aman, nyaman dan bahagia bagi seluruh warga sekolah.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan dilema etika  adalah dalam pengmbilan keputusan diambil dengan tepat sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Tantangan lain belum semua pendidik di lingkungan kerja saya memiliki pemahaman terkait dilema etika. Tantangan terkait pengambilan keputusan ini ada kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan sekolah saya. Selama ini yang terjadi di sekolah dalam pengambilan keputusan adalah lebih didasarkan pada prinsip berfikir peraturan. Artinya yang menjadi patokan utama dalam pengambilan keputusan adalah peraturan yang sudah tertulis dan harus ditaati. Namun pada praktiknya pengambilan keputusan juga harus mempertimbangkan rasa peduli atau empati dan nilai-nilai kebajikan.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan Keputusan dapat berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita karena dengan pengambilan keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan universal dan berpihak kepada murid maka sudah bisa dipastikan bahwa keputusan tersebut akan medukung terwujudnya pembelajaran yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, minat belajar dan profil belajarnya, pembelajaran yang memberdayakan murid dalam penerapan disiplin positif, serta pembelajaran yang memperhatikan aspek sosial dan emosional murid serta pembelajaran yang mengakomodasi keragaman peserta didik dari aspek kesiapan belajar. Sehingga murid  dapat belajar mengambil keputusan sendiri tanpa ada tekanan dari siapapu, seorang guru hanya menuntun tumbuh kembangnya murid sesaui kodratnya. Berdasarkan hal tersebut seorang guru dapat merancang pembelajaran seperti apa yang dapat diterapkan di kelas untuk mengakomodir keragaman murid, untuk memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda adalah melalui pemetaan kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid serta seorang guru dapat lakukan analisis keputusan yang akan diambil melalui 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun