Mohon tunggu...
Yusmar Yusuf
Yusmar Yusuf Mohon Tunggu... Dosen - Budayawan

Guru Besar Kajian Melayu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terkenang Mandela

23 November 2021   12:00 Diperbarui: 23 November 2021   12:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ha ha hi hi hoo hoooo… sang raja lalu berfikir: “kita berasal dari kegelapan abadi menuju kegelapan abadi dan hanya berhenti sejenak seraya menggelepar-lepar di sebuah ruang yang seakan-akan bercahaya”. Mandela pergi selamanya, bersimpuh di kegelapan abadi, seraya pernah meninggal seberkas cahaya komet. 

Berat hati meningggalkan kota nan molek Cape Town, saya melintas Mozambik, Lesoto, menuju sebuah pulau surga di tengah Lautan Hindia: Mauritius. Di sebuah ujung tahun yang jua membungkus diri di dalam kegelapan memori. Mandela, pergi dengan tak begitu saja… 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun