Ha ha hi hi hoo hoooo… sang raja lalu berfikir: “kita berasal dari kegelapan abadi menuju kegelapan abadi dan hanya berhenti sejenak seraya menggelepar-lepar di sebuah ruang yang seakan-akan bercahaya”. Mandela pergi selamanya, bersimpuh di kegelapan abadi, seraya pernah meninggal seberkas cahaya komet.
Berat hati meningggalkan kota nan molek Cape Town, saya melintas Mozambik, Lesoto, menuju sebuah pulau surga di tengah Lautan Hindia: Mauritius. Di sebuah ujung tahun yang jua membungkus diri di dalam kegelapan memori. Mandela, pergi dengan tak begitu saja…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H