Mohon tunggu...
MN Yusmar
MN Yusmar Mohon Tunggu... pegawai negeri -

bukan penulis\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kapan Gunung Kelud Erupsi Lagi?

16 Februari 2014   16:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih saja ada orang berpikir  bahwa sebuah bencana merupakan pertanda dan sayangnya pertanda itu tidak berhubungan sama sekali dengan bencana itu sendiri. Setelah bencana Erupsi Gunung Kelud kemarin kemudian beredar tulisan tentang pertanda kelahiran pemimpin besar seperti Hayam Wuruk, Ir. Sukarno dan lainnya. Juga ada yang mengaitkan dengan berakhirnya atau dimulainya suatu jaman dan analisa supranatural lainnya. Ada pula yang paling konyol mengaitkan tanggal jam menit dan detik kejadian bencana dengan nomor-nomor ayat suci Al qur’an. Atau foto bencana yang dimirip-miripkan dengan sebuah gambar horor makhluk gaib.

Saya sangat meyakini tentang hal yang gaib. Karena keyakinan  agama saya mewajibkan untuk percaya hal tersebut. Tetapi pemikiran-pemikiran tentang hal gaib  pada sebuah bencana hakekatnya menjaukan dari menyelesaikan masalah. Bencana adalah kehendak alam. Manusia sebagai bagian dari alam pasti akan terlibat di dalamnya, mau atau tidak mau, suka atau tidak. Namun sebagai kholifah (pemimpin) di dunia ini manusia sudah takdirnya mampu belajar dari sebuah bencana.

Sebagai bangsa yang beragama, kita tentu tahu bahwa bencana adalah peringatan Tuhan pada manusia. Peringatan itu bertujuan agar kita lebih baik, ......... kemudian kita teringat dengan kesalahan orang lain. ...... Oke!,  menurut anda,  “saya juga manusia, jadi saya juga pasti berbuat salah. Tetapi  para pejabat yang korupsi itulah yang menyebabkan bencana terjadi.”

Dan terjadilah perdebatan siapa yang paling salah dari sebuah bencana?. Tetapi malangnya setelah bencana itu berlalu, kita kembali melakukan kesalahan ( dengan skalanya  masing-masing tentunya ). Sambil menunggu bencana berikutnya (barangkali). Tentu saja tidak kan?

Sebagai bangsa yang hidup di wilayah yang rawan bencana ini,  kita memang terlalu mudah lupa.  Sehingga catatan kecil ini mungkin dapat mengingatkan pada peranan kita agar dapat belajar dari sebuah bencana.

Sesungguhnya bencana meletusnya gunung berapi saat ini telah dapat diprediksi sebelumnya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) sebagai salah satu lembaga pemerintah telah melakukan penelitian, penyelidikan, perekayasaan, pemetaan tematik dan analisis risiko bencana geologi, serta peringatan dini aktivitas gunungapi dan potensi gerakan tanah dan pemberian rekomendasi teknis mitigasi bencana geologi, sebagai fungsinya meminimalisir korban ( baik jiwa maupun material ) dari dampak  bencana gunungapi. Hanya saja besaran dan jenis erupsi yang akan terjadi menjadi hak prerogative gunung itu sendiri. Lain halnya dengan gempa bumi yang sampai saat ini belum dapat diprediksi kapan akan terjadi.

Sementara itu Badan Nasional  Penanggulangan Bencana (BNPB) mempunyai tugas : memberikan pedoman dan  pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan  bencana dan Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana  kepada masyarakat;

Mungkin dengan kejadian erupsi gunung Kelud 13 Pebruari 2014 ( setidaknya sampai saat ini) kita perlu memberikan apresiasi kepada mereka yang bertanggung jawab, termasuk kepada Pemda-Pemda dan TNI-POLRI serta sukarelawan yang telah melakukan tugasnya dengan baik. Sambil terus berharap masyarakat yang terdampak tetap sabar atas musibah ini dan yang terpenting kepada   masyarakat luas tertanam jiwa solidaritas, untuk membantu moril maupun material, paling tidak rasa empati sebagai satu bangsa.

Kemudian pengawasan juga perlu terus dilakukan karena penyakit akut korupsi yang melanda negeri ini, masyarakat dan media masa wajib mengawasi penggunaan dan pertanggungjawaban sumbangan/bantuan yang dilakukan pihak terkait. Jangan sampai setelah kejadian bencana berlalu kita mendengar berita penyimpangan dana tadi, pasti sangat menyesakan dada.

Tentunya kita terus menodorong pemerintah pusat selalu memberdayakan lembaga teknis terkait bencana agar semakin professional dan ekspert dalam tugasnya. Karena mereka adalah mata dan telinga juga jurubucara bangsa ini terhadap bencana.

Menjadi bangsa ini, tidak mungkin menghindar dari bencana seperti meletusnya gunung berapi atau gempa bumi. Karena kita memang hidup di sekitarnya. Namun dengan kesiapan pihak terkait dan masyarakat dalam menghadapi bencana memberikan harapan dan semangat hidup berdampingan dengan alam. Setiap kejadian bencana pasti ada hikmahnya, sejauhmana kita menjadi arif menghadapinya.

Jadi, kapan Gunung Kelud erupsi lagi ? ....... jawaban saya : tanyalah PVMBG.

Baca juga …..>>>>>>>>>>>>>>

http://politik.kompasiana.com/2014/02/13/walikota-surabaya-penakut--633010.html

http://politik.kompasiana.com/2014/02/07/jika-andi-mallarangen-bertemu-habibie-dan-jokowi-631693.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun