Mohon tunggu...
Yusmaini
Yusmaini Mohon Tunggu... Guru - Profesi: Guru SD, instansi: SDN 13/IV Kota Jambi

Hobi : membaca, menulis, menyanyi. Jabatan : guru SD (PNS) Instansi : SDN 13/IV Kota Jambi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Miris Lihat Guru Sekarang

25 November 2024   20:54 Diperbarui: 25 November 2024   21:25 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita orangtua, ingatlah dengan petikan lagu ini:

"Hormati Gurumu, Sayangi Teman....
Itulah Tandanya Kau Murid Budiman...."

"Guruku Tersayang....
Guru Tercinta....
Tanpamu Apa Jadinya Aku...?"

Sudah diciptakan lagu itu dan dinikmati irama serta alunan melodinya oleh orang-orang yang "Menghargai Jasa dan Pengorbanan Guru". Kalau kita resapi dan hayati dengan sesungguhnya akan terenyuh mendengarkan nyanyiannya. Bisa-bisa mengalir 'butiran bening' di pipi kita.

Dalam rangka menyambut Hari Guru di bulan November, mari kita kembali mengingat jasa para guru kita. Mari kita sadari sudah jadi "Apa" dan "Bagaimana" kita sekarang berkat jasa guru. Dari yang tidak tahu baca-tulis sampai bisa mengetahui apa yang ada di dunia saat ini. Mari kita kembali Hormati, Sanjung, dan Pahami posisi seorang guru yang tak terlepas dari "Ke-alpaannya" sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. Guru bukanlah malaikat tapi seorang guru telah berusaha membuat anak manusia menjadi berilmu pengetahuan dan mempunyai akhlak mulia serta berbudi pekerti luhur.

Ingat! Tanpa restu guru, ilmu kita takkan berguna. Guru adalah orangtua kita di sekolah. Mari kita perlakukan guru dengan sebaiknya, sewajarnya, di koridor yang benar. Terkadang guru pun tak segan memperlakukan murid seperti anaknya sendiri demi menjalankan tugas mulianya.

Melihat berbagai peristiwa dan kejadian seputar 'guru' yang diberitakan lewat berbagai media sosial akhir-akhir ini, membuat miris hati kita melihatnya. Sebegitukah nasib guru sekarang. Kalau kita menyadari tanpa guru suatu bangsa pasti akan terjajah, karena tidak ada lagi manusia pintar di negara itu.

Melihat begitu maraknya berbagai isu di dunia pendidikan kita saat ini rasanya memang perlu ada refleksi dan koreksi diri dari berbagai pihak terkait. Kilas balik ke belakang terhadap peristiwa yang pernah terjadi perlu dilakukan sebagai perenungan. Sudah sejauh mana baik-buruknya suatu tindakan atau keputusan yang telah dilakukan. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari suatu kebijakan atau keputusan yang telah diambil. Hal ini berguna untuk meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Selain itu dapat bermanfaat sebagai pemicu langkah lebih baik lagi ke masa depan. Dimana kita rasakan saat ini empati dan penghargaan masyarakat terhadap guru sudah mulai berkurang.

Menjadi seorang guru adalah adalah sangat mulia. Profesi sebagai seorang guru tak bisa dilakukan oleh semua orang. Guru merupakan suatu jabatan profesional, yang merupakan suatu jabatan keahlian khusus. Sebelum menjadi guru, seseorang harus menempuh pendidikan khusus di bidang keguruan. Segala macam ilmu tentang keguruan dan kependidikan harus dikuasai sebelum terjun langsung menghadapi para siswa. Berbagai ilmu seperti didaktik-metodik, berbagai disiplin psikologi, ilmu pengetahuan dasar, menengah, dan lanjutan, penguasaan kelas dan siswa, pemahaman perangkat pembelajaran, serta mahir dalam micro teaching dan lainnya serta harus pula lulus dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

Jadi tidak mudah untuk menjadi seorang guru itu. Pendidikan pun harus berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi agar menjadi guru yang profesional. Selain itu tingkah laku, ucapan, perbuatan dan karakter guru harus pula jadi cerminan bagi muridnya dan masyarakat di sekitarnya. Waaah...memang berat, namun mulia nilainya. Tidak boleh dianggap 'main-main' jikalau ingin menjadi guru sejati.

Beberapa hal di bawah ini mungkin dapat menjadi renungan dan pertimbangan bagi dunia pendidikan kita saat ini agar lebih baik lagi kedepannya.

1. Refleksi dan Evaluasi Sistem Pendidikan.
2. Refleksi Sumber Daya Guru
3. Peningkatan Etos Kerja dan Profesionalisme Guru.
4. Peningkatan Kesejahteraan Guru.
5. Edukasi Peran Orangtua Terhadap Dunia Pendidikan.
6. Peran dan Daya Dukung Masyarakat Sekitar Sekolah.

Dengan melakukan beberapa hal di atas diharapkan dunia pendidikan kita dapat lebih maju lagi di masa yang akan datang. Kolaborasi antar unsur terkait sangat memberi arti penting. Dunia pendidikan tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus bersinergi.

Kota Jambi, 25 November 2024.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun