“Abu jagonya mappappé’ ikan tawassang,”
Aktivitas hari kedua, penulis awali dengan berenang di laut pada pukul 6 pagi. Berbekal masker dan snorkel milik Hasan, penulis menikmati keindahan laut dangkal Kapoposang. Berbagai macam ikan kecil berenang bebas di sekitar karang.
Menyadari kehadiran penulis, sesekali ikan-ikan tersebut sembunyi di balik karang. Sejam berenang pagi, penulis pulang ke rumah untuk bersih-bersih badan.
Namun sesampai di rumah, Hasan malah mengajak penulis mencari ikan tawassang (Nosa hexacanthus).
“Mau ikut mallellung (memburu) tawassang tidak?” Tanya Hasan.
“Boleh, dimana tempat tawassang-nya?” Timpalku.
“Di aquarium, laut di sebalah barat.” Jawab Hasan.
“Oke, saya ikut.” Jawabku mengiyakan ajakan Hasan.
“Siap-siap dulu, kita berangkat bareng Fajar, Munir, Budi, Ellu, dan Abu. Kita pakai kapal Fajar.” Terang Hasan.
Masker, snorkel, fins, panah ikan, pengait dan tombak jadi perlengkapan kami ketika mallellung tawassang. Kami berangkat menuju aquarium, sebutan untuk laut dangkal yang ada di barat Kapoposang.
Dari atas kapal, terlihat sissik berenang bebas dan makan rumput laut. Pemandangan langka yang belum bisa ditemukan ditempat lain.