Marira Jo Sarira!
Tunggu dulu, tadi Citra dan Curly meneriakkan kalimat Marira Jo Sarira! Apa yah artinya? Hm, tidak ingin penasaran lagi, mending menikmati keindahan yang ada di depan mata. Hari ini hari terakhir berlibur di Toraja, tepatnya Sarira.
Sepanjang perjalanan menuruni jalan dari Buntu Sarira, kalimat Marira Jo Sarira! masih terngiang. Apa yah makna kalimat itu? Sepertinya terdengar unik dan menarik.Â
Mencoba menerka makna kalimat itu sambil berkonsentrasi mengendarai motor. Sesampai di rumah, ternyata sudah tersedia teko dan beberapa cangkir. Isi teko berpindah mengisi 4 cangkir yang ternyata seduhan kopi Toraja. Kami duduk d teras sambil berbincang mengenai Buntu Sarira.
"Akhirnya kamu tanyakan juga kalimat itu. Silahkan kak Curly menjelaskan kalimat itu." Ucap Citra agar Curly memberikan penjelasan.
"Marira Jo Sarira!, itu terdiri dari kata marira, jo dan Sarira. Marira memiliki arti liar atau tidak jinak, jo memiliki arti di, dan Sarira, ya Sarira, nama daerah ini. Jadi Marira Jo Sarira! secara harafiah berarti liar di Sarira, atau lebih tepatnya Meliarkan Diri di Sarira!" Jelas Curly.
"Sarira ini memiliki beberapa objek wisata menarik. Untuk menjangkau objek-objek wisata tersebut, kita harus menjelajah. Jadi untuk menjelajah Sarira kita harus meliarkan diri. Maka kalimat itu tercipta ketika mengunjungi Sarira. Marira Jo Sarira!" Tambah Citra.
Ternyata kalimat Marira Jo Sarira! bukan ungkapan asal ucap dan tidak tercipta begitu saja. Kalimat tersebut memiliki makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Kalimat tersebut sangat cocok untuk menggambarkan Sarira yang sebenarnya karena kalimat tersebut tercipta berdasarkan karakter Sarira itu sendiri. Dan kalimat Marira Jo Sarira! adalah tagline tepat untuk Sarira.
***
Mengikuti seremoni rambu' solo dan rambu' tuka adalah atraksi budaya yang tak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Toraja, begitupun di Sarira.Â
Selain itu terdapat kemegahan beberapa Tongkonan yang wajib kita kunjungi, ada Goa Kambuno yang menawarkan dua keindahan berbeda, ada Kolam Tilanga yang siap menyegarkan diri dengan kesejukan air dan ketenangannya, serta Buntu Sarira sebagai klimaks dengan pemandangan hamparan awan serta lansekap bukit pinus dan jejeran sawah beserta rumah warga dikejauhan.Â
Serta terakhir mengunjungi Pasar Rakyat Rantelemo membeli oleh-oleh berupa sepu', kain tenun khas Toraja, kopi Toraja, dan deppa tori. Dan kita harus meliarkan diri selama di Sarira.