Mohon tunggu...
Yusma Alan Firmanda
Yusma Alan Firmanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Jurusan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

ASEAN Pakai Mata Uang Lokal, Dolar AS Merana?

2 April 2023   22:02 Diperbarui: 2 April 2023   22:05 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Jumat (31/3/2023).(KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

Bank Indonesia (BI) Mengajak bank sentral negara-negara anggota Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN), untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan antar-bank di kawasan ASEAN. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat sistem keuangan dan mempercepat integrasi ekonomi di kawasan tersebut.

Pada konferensi pers virtual hari Rabu (31/3/2023), Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa penggunaan mata uang lokal dapat membantu mengurangi risiko fluktuasi nilai mata uang dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian ekonomi ASEAN dan mempercepat integrasi ekonomi di kawasan tersebut.

"Penggunaan Local Currency Transaction pada perdagangan, investasi dan pasar keuangan dan pengiriman uang akan mengurangi ketergantungan ekonomi dan mata uang utama kita. Mengurangi volatilitas kita untuk memperkuat stabilitas eksternal kita" kata Perry Warjiyo ketika membuka pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN di Nusa Dua, Bali (31/3/2023).

Warjiyo juga mengungkapkan bahwa BI sedang aktif memperkuat kerjasama dengan bank sentral China dan Uni Emirat Arab, untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral. BI juga sedang melakukan pembicaraan dengan bank sentral India dan Jepang untuk mengembangkan penggunaan mata uang lokal di kawasan Asia.

Lebih lanjut, Warjiyo mengatakan bahwa ASEAN harus terus bersinergi untuk menghadapi gejolak ekonomi dunia yang terus berdatangan. Mulai dari meningkatnya tensi geopolitik, ancaman inflasi yang tinggi, sampai ancaman dari pengetatan suku bunga bank negara-negara maju. Jika kita amati dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran tentang ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar telah memicu beberapa negara mencari alternatif, seperti  penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan.

Sebagai langkah awal, BI dan bank sentral Thailand telah mencapai kesepakatan untuk menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral antar-bank. Selain itu, BI juga telah menjalin kerjasama dengan bank sentral Malaysia, Filipina, dan Singapura dalam rangka memperkuat penggunaan mata uang lokal di ASEAN.

Namun, Warjiyo juga mengakui bahwa penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional masih memiliki tantangan yang signifikan, termasuk ketidakpastian kebijakan ekonomi dan perdagangan antar negara, serta kurangnya infrastruktur dan kesadaran tentang penggunaan mata uang lokal.

Meski demikian, Warjiyo mengatakan bahwa BI dan bank sentral ASEAN lainnya akan terus berupaya untuk memperkuat penggunaan mata uang lokal di ASEAN. Menurutnya diversifikasi mata uang dalam perdagangan internasional merupakan sebuah gagasan penting demi menopang ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

"Dengan penggunaan mata uang lokal (Local Currency Transaction) untuk lintas batas negara di kawasan tersebut, kita akan dapat memperkuat ketahanan kita dalam mendukung perdagangan dan investasi lintas batas kawasan, yang kini masih mengandalkan mata uang internasional utama (Dolar AS)" ujar Warjiyo dalam konferensi pers setelah pertemuan.

Keputusan BI untuk mengajak bank sentral ASEAN lainnya untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan antar-bank di kawasan ASEAN, menjadi satu langkah penting dalam memperkuat sistem keuangan dan mempercepat integrasi ekonomi dalam kawasan regional. Warjiyo juga menekankan pentingnya kerjasama regional dalam memperkuat penggunaan mata uang lokal di ASEAN. Menurutnya upaya ini tidak hanya dapat memperkuat sistem keuangan dan integrasi ekonomi, namun juga dapat menguatkan peran ASEAN dalam kancah ekonomi global. Keuntungan lain yang didapatkan dari penggunaan mata uang lokal adalah dapat meningkatkan likuiditas mata uang lokal, serta memperkuat hubungan perdagangan di antara negara-negara ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun