Mohon tunggu...
Yusi Nuraeni
Yusi Nuraeni Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

Penulis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menerima Diri dengan Senang Hati Edisi Satu: Temukan Dirimu & Maafkan

4 Mei 2023   16:09 Diperbarui: 14 November 2024   17:41 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                             Sumber Gambar: Canva.com

Sedikit cerita tentang kehidupan...

Penahkah kamu memiliki pertanyaan "kenapa aku seperti ini, kenapa kok aku gak kaya dia". Jujur aku pribadi pernah dan mungkin sering. Di satu sisi aku terkadang merasa hal itu hal yang wajar dan mungkin semua orang pun pernah merasa kesal dengan diri sendiri, sangat sulit sekali menerima diri sendiri apalagi tahu kelemahan serta kekurangan diri rasanya sangat sulit untuk menerima, jangankan menerima sekadar tahu saja kadang menjadikan hati sangat sedih.

Perlahan persasaan itu ternyata berpengaruh pada kesehatan fisik, dari mulai tukak lambung, dan puncaknya terkena hipertensi. Dalam beberapa jurnal kesehatan juga menyebutkan bahwa memang stress dapat menyebabkan kecemasan yang berkaitan dengan pola hidup serta fungsi fisiologis tubuh. Responku terhadap stress tersebut mengarah pada respon distress (respon negatif) yang bersifat destruktif. Dari sanalah aku mulai berpikir bahwa barangkali penyebab sakit-sakitanku itu tidak hanya dari apa yang dimakan tetapi dari apa yang dipikirkan dan apa yang terpendam di hati. 

Dari sanalah mulai ada keinginan untuk mencari literatur terkait kesehatan dan mengubah pola hidup, namun ternyata pola hidup yang sudah diperbaiki tetapi pola pikir tetap sama efek perbaikannya kurang maksimal. Lalu bagaimana caranya untuk dapat setidaknya mengubah pola pikir terhadap diri sendiri? berikut merupakan cara sederhana yang akan mengubah pola pikirmu terhadap dirimu sendiri yang akan menjadikanmu mengenal dan memahami bahwa setiap orang merupakan pribadi yang berbeda dengan segala keunikan yang dimiliki. 

1. Mendengarkan Lagu/Musik

Hal sederhana yang dapat dilakukan ialah dengan mendengarkan lagu/musik. Kok bisa? Ya jelas bisa, mendengarkan musik dapat menjadi salah satu langkah pertama untuk mengubah pemikiran. Bagaimana caranya? Caranya ialah dengan memahami secara seksama setiap lirik serta instrumen lagu/musik yang sedang didengarkan. Dari sana kamu akan dapat menemukan bahwa "kamu tidak sendirian". Terciptanya lagu seringnya terinspirasi dari kehidupan, maka dari itu cobalah untuk mendengarkan lagu/musik yang dapat memberikan inspirasi positif dan membuatmu dapat "menerima" bahwa kehidupan yang kamu alami merupakan sebuah perjalanan yang unik yang telah diciptakan oleh Tuhan.

2. Bertemu dan Merangkul Dirimu di masa Kecil

Wow, bagaimana caranya? masa harus balik ke masa lalu, kan nggak ada mesin waktu?" Jawabannya ialah "tidak perlu mesin waktu untuk dapat bertemu dirimu di masa lalu, cukup buka album foto lama, pulang kampung (kalau kamu anak rantau), kunjungi tempat-tempat bersejarah yang dapat memberikanmu kenangan indah di masa kecil". Setelah itu lalu bagaimana? Lalu ingat dan kenang semua hal emosional yang membuatmu akan menitikan air mata. Ingat saat kenangan datang jangan dilawan tapi ikuti alurnya, dirasakan dengan ikhlas setiap memori yang melintas dalam pikiran. Di sana kamu akan menemui dirimu di masa lalu entah ia sedang tertawa atau menangis, kenanglah baik-baik bahwa dirimu adalah pribadi yang hebat bisa berjalan sejauh ini. Perjalananmu merupakan harapan dari dirimu di masa lalu, berterima kasihlah pada dirimu, jiwamu, hatimu dan pikiranmu dari masa ke masa. Dari sana kamu akan menemukan bahwa jalan yang sudah dilalui ternyata sudah sejauh dan sepanjang itu. 

Kamu adalah dirimu dan dirimu bukan hanya soal saat ini, tapi masa lalu dan masa depan. Jika memang hidupmu saat ini tidak sesuai dengan ekspektasi dirimu di masa lalu maka meminta maaflah pada diri sendiri dan berterima kasihlah sudah bertahan sejauh ini. Intinya kamu harus memahami bahwa dirimu tidak hanya soal fisik tapi ada jiwa dan hati yang bersusah payah agar bisa selaras setiap detiknya supaya dirimu baik-baik saja. Temukan dirimu, maafkan dan terimalah.

3. Berikan Hadiah untuk Diri Sendiri 

Poin ini sedang ramai diperbincangkan, yaps akupun akhirnya mengikuti trend ini. Entah ini trend baru atau sudah lama tapi ini merupakan hal yang sangat akan berdampak pada "kesenangan hati". Ingat bahwa memberikan hadiah untuk diri sendiri itu tidak akan "rugi" karena seperti berinvestasi namun manfaatnya langsung bisa dirasakan. Jadi, jangan PELIT, kalau memang mau ke salon setelah seharian lelah bekerja datanglah ke salon sesekali. Jika ingin makan enak, datanglah ke restoran yang kamu mau sesekali, jalan-jalan dan belilah benda yang kamu sukai sesekali. 

Menurutku 3 (tiga) poin di atas merupakan langkah awal yang sangat sederhana untuk memulai menerima dan mencintai diri sendiri. Untuk poin lainnya akan disampaikan pada artikel berikutnya. 

Semangat, cintai diri sendiri karena hanya diri sendirilah yang selalu ada dan berjuang bersama.

~YN~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun