Mohon tunggu...
Justisio Ainul Hakim
Justisio Ainul Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Tidur dan menonton TV

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisa Teks Cerita Sejarah Kerajaan Majapahit

2 November 2024   10:37 Diperbarui: 2 November 2024   14:13 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A.) Sejarah Kerajaan Majapahit

Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.

Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.

Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep.

Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit.

Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. Penduduk berdatangan dari Tumapel dan Daha. Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.

Tentara Mongol tak tahu perubahan politik di tanah Jawa, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit tetap berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

B.) Struktur Teks Sejarah 

Orientasi :
Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

Komplikasi :
Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.

Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.

Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep.

Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit.

Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. Penduduk berdatangan dari Tumapel dan Daha. Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.

Klimaks :
Tentara Mongol tak tahu perubahan politik di tanah Jawa, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

Resolusi :
Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit tetap berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

*Alasan

Orientasi :

Bagian ini memperkenalkan cikal bakal Kerajaan Majapahit yang berdiri di abad ke-14. Pada bagian ini juga menjelaskan latar belakang bahwa Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok. 

Komplikasi :

Pada bagian ini teks tersebut menjelaskan rangkaian peristiwa-peristiwa apa saja yang dialami Raden Wijaya yang dimulai dari runtuhnya Kerajaan Singasari, berlari dan bersembunyi dari musuh, bahkan Raden Wijaya dapat mengelabui tentara mongol. 

Klimaks :

Di bagian ini Raden Wijaya memanfaatkan tentara mongol untuk membantunya menyerang dan membunuh Jayakatwang. Raden Wijaya juga mengusir tentara mongol agar pergi dari tanah Jawa.

Resolusi :

Setelah Raden Wijaya mengusir tentara mongol, ia kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit yang berada di Trowulan, Mojokerto. Raden Wijaya juga dinobatkan menjadi raja pertama di Kerajaan Majapahit. 

Koda :

Menurutkan saya dalam cerita ini tidak memiliki Koda dikarenakan tidak adanya kalimat yang menjelaskan pesan moral dan pelajaran yang bisa diambil dari cerita tersebut.

C.) Kaidah Kebahasaan Teks Sejarah 

Berikut adalah analisis unsur kebahasaan dalam cerita "Sejarah Kerajaan Majapahit":

1. Kalimat Bermakna Lampau

Teks ini banyak menggunakan kalimat yang menunjukkan peristiwa masa lalu, seperti:

"Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari."

"Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang."

"Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama."

2. Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal digunakan untuk menunjukkan urutan waktu atau peristiwa yang berkesinambungan, seperti:

"Setelah Singasari runtuh..."

"Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka..."

"Kemudian Arya Wiraja membantu..."

3. Kalimat Langsung

   Dalam teks ini tidak terdapat kalimat langsung, karena semua penjelasan berbentuk naratif atau deskripsi sejarah tanpa kutipan langsung dari tokoh atau pihak tertentu.

4. Kalimat Tak Langsung

Kalimat tak langsung terdapat pada penjelasan mengenai sejarah, misalnya:

"Tentara Mongol tak tahu perubahan politik di tanah Jawa, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya."

5. Kata Kerja Mental

Kata kerja mental menunjukkan pemikiran atau perasaan, antara lain:

"memikirkan" atau "berniat" (implisit dalam konteks cerita meskipun tidak secara langsung disebutkan).

Raden Wijaya "berhasil memikat hati" menunjukkan kemampuan menggerakkan perasaan orang lain.

6. Kata Kerja Material

Kata kerja material yang menunjukkan tindakan fisik meliputi:

"melarikan diri," "membangun," "menyerang," dan "mendirikan."

7. Kata Sifat

Kata sifat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik tertentu, misalnya:

"buah pahit" (untuk buah maja), "besar" (Kerajaan Terbesar di Nusantara).

8. Kata Kiasan/Majas

Penggunaan majas pada teks ini ada pada kalimat-kalimat berikut:

"memikat hati penduduk" (metafora untuk menggerakkan perasaan penduduk).

D.) Modifikasi Sejarah Menjadi Fiksi

Orientasi :

Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

Komplikasi :

Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.

Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.

Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep.

Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit.

Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. Penduduk berdatangan dari Tumapel dan Daha. Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. 

Tetapi tiba-tiba sahabatnya Raden Wijaya ada yang memberitahu bahwa Raden Wijaya adalah keturunan Kerajaan Singosari. Kemudian Raden Wijaya dipenjara oleh Raja Jayakatwang yang berada di bawah tanah

Klimaks :

Tanpa sepengetahuan Raja Jayakatwang, Arya Wiraja membuka gembok penjara tersebut dengan mendobrak penjara tersebut, kemudian Raden Wijaya yang telah bebas langsung pergi ke luar untuk mencari pasukan untuk menyerang Raja Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan. Kemudian Raden Wijaya memberi tahu gerombolan orang mongol kalau keturunan kartanegara itu adalah Raja Jayakatwang.


Tentara Mongol tak tahu perubahan politik di tanah Jawa, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

Resolusi: 

Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit tetap berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Koda:

Berkat usaha dan kelicikan dari Raden Wijaya, ia bisa mengalahkan Raja Jayakatwang dan bisa mengusir pasukan mongol. Raden Wijaya juga mendirikan Kerajaan Majapahit yang akan menjadi salah satu kerajaan yang amat besar. Hingga saat ini nama Kerajaan Majapahit masih terdengar karena memiliki sejarah yang hebat. Oleh karena itu, warisan tersebut harus dibudidayakan dan tidak boleh sampai hilang ditelan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun