Mohon tunggu...
Yusfrian Sneijder Mantong
Yusfrian Sneijder Mantong Mohon Tunggu... Freelancer - Mencoba Menjadi Penulis

dalam pencarian jati diri jodoh dan pekerjaan tetap instagram: @ianmantong

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Benarkah "Football's Coming Home"?

3 Juni 2019   01:54 Diperbarui: 3 Juni 2019   04:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang Inggris percaya bahwa merekalah yang menemukan permainan atau olahraga sepak bola, meski sejatinya permainan sepak bola itu sendiri berasal dari Tiongkok.

Lepas dari sejarahnya, semboyan "Football Is Coming Home" menggema pada saat pegelaran Piala Dunia 2018 lalu di Rusia. Saat itu suporter Inggris menganggap bahwa sepak bola akan kembali ke asalnya seiring penampilan Timnas Inggris di ajang itu meski akhirnya gagal juara bahkan gagal lolos ke final setelah kalah dari Kroasia.

Meskipun sepak bola jadinya berasal dari Britania tapi tidak sejalan dengan prestasi sepak bola Britania itu sendiri. Timnas Inggris bahkan hanya sekali menjadi juara Piala Dunia itupun saat mereka menjadi tuan rumah tepatnya tahun 1966, saat itu Bobby Moore dkk menang atas Jerman Barat di final. Dan di Piala Eropa, Timnas Inggris belum pernah merasakan gelar juara bahkan saat mereka menjadi tuan rumah tahun 1996 Alan Shearer dkk hanya sampai babak semi final.

Gaung "Football Is Coming Home" kembali menggema tahun ini seiring prestasi klub klub Inggris di ajang kompetisi eropa, terbukti empat klub Inggris saling beradu di final di dua kompetisi tersebut. Arsenal dan Chelsea saling bentrok di Liga Europa serta Liverpool dan Tottenham Hotspurs di ajang tertinggi yaitu Liga Champions.

Sayangnya empat klub tersebut tidak mewakili Inggris secara keseluruhan, terlihat dari empat juru taktik dari klub klub tersebut tidak ada yang berasal atau kelahiran Britania Raya. Maurizio Sarri ( Chelsea ) berasal dari Italia, Jourgen Klopp ( Liverpool ) dari Jerman, Unai Emery ( Arsenal ) dari Spanyol dan Mauricio Pochettino ( Tottenham ) berasal dari Argentina

Bukan hanya itu, pemain kunci dari empat klub tersebut tidak berasal dari Inggris. Eden Hazard. Pedro dan Ngolo Kante di Chelsea, Aubameyang dan Lacazette di Arsenal, trio FIRMANSAH ( Firminho Mane Salah ) di Liverpool. Meskipun Harry Kane dan Delle Alli di Tottenham merupakan sosok penting di klub namun keduanya tidak menunjukkan performa gemilang, lihat aksi Son Heung Min saat berhasil membuat Man. City kerepotan di perempat final serta hattrick sensasional Lucas Moura saat menyingkirkan Ajax di semi final dan tentu saja keduanya bukan pemain Inggris.

Di ajang Premier League musim ini pun juga tidak mununjukkan keterwakilan Inggris itu sendiri, sang kampiun Man. City tampil luar biasa dengan Pep Guardiolanya serta Sergio Aguerro yang menjadi top scorer klub musim ini. Penampilan duo Liverpool kiper Alisson Becker dan Virgil Van Dijk juga patut di apresiasi, terbukti sang bek dapat penghargaan sebagai pemain terbaik liga Inggris versi PFA.

Sepertinya semboyan "Football Is Coming Home" hanyalah sebuah kalimat pembangkit optimisme dari para supporter kepada sepak bola Inggris itu sendiri, mengingat mereka sudah lapar dan dahaga akan prestasi yang sudah lama mereka impikan. (IAN)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun